MELALUI MEDIA GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA KELAS IVDI SD NEGERI 012 SELAT NAMA

BY : M. SAIDI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang selalu menarik untuk dibahas sebab melalui pendidikan manusia dapat dibentuk kepribadiannya, sehingga pendidikan sangat penting dalam kehidipan seseorang maupun bangsa danNegara. Untuk menjalankan pendidikan, secara  nyata, maka guru merupakan penentu dalam keberhasilan pengajaran. Betapapun banyaknya sistem yang telah dirancang, jika dalam penyampaian materi tidak menarik minat dan perhatian siswa, maka tujuan yang diharapkan tidak akan dapat tercapai secara optimal.
Oleh sebab itu hasil akhir dari pendidikan tersebut sangat ditentukan oleh kompetensi atau kemampuan guru itu  sendiri, baik dalam menggunakan metode, media maupun dalam penyampaian materi. Seorang guru yang berhadapan langsung dengan benda hidup yaitu peserta didik, maka dia dihadapkan pada berbagai macam tantangan secara aktif dan kreatif yang menuntut bagaimana seharusnya mengaktualisasikan bahan pengajaran dalam pendidikan. Guru harus dapat memilih metode dan media yang tepat dalam pembelajaran agar peroses belajar dan mengajar dapat berlangsung dengan baik dan berhasil dengan efektif dan efisien.
Salah satu masalah dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memperihatinkan.Prestasi ini tantunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak ranah dimensi peserta didik itu sendiri yakni bagaimana sebenarnya belajar itu.Biasa dilihat bahwa peroses pembelajaran hingga dewasa ini masih didominasi oleh guru dan tidak diberi kesempatan peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan perose berfikirnya.Selain itu guru juga menempati kedudukan utama dan diharapkan dapat mengfungsikan komponen-komponen pengajaran lainnya sehingga tercapai tujuan pengajaran yang optimal.komponen-komponen yang penting dalam pengajaran tersebut diantaranya adalah kurukulum, materi, metode, media, evaluasi dan lokasi waktu yang cukup. Salah satu komponen terpenting dalm pengajaran adalah penggunaan media gambar secara baik dan benar sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa terhadap bahan pelajaran yang akan disampaikan.
Eksakta adalah merupakan mata pelajaran yang mampu membuat pola piker sisiwa menjadi sistematis terarah dan tersusun.IPA adalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengtahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri-ciri objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentative.IlmuPengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya, Carin dan Sund ( 1993:10 ) dalam Depdiknas mendenifisikan IPA sebagai “Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksprimen”.IPA menurut arti yaitu ilmu, pengetahuan dan alam.Ilmu adalah pengetahuan ynag ilmiah.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia.Dari dua pengertian tersebut dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian yang alami ini. Suekarno(1973:1).
Ada beberapa faktor yang mempegaruhi hasil belajar.Slamento(1991:16)yaitu intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah yang ada pada diri individu yang sedang belajar (anak didik), yang terdiri dari faktor jasmani, psikologi, dan kelelahan jasmani. Faktor ekstern faktor yang ada di luar tubuh individu yang sedang belajar (anak didik) yang terdiri dari faktor keluarga,sekolah, dan masyarakat. Dalam upaya peningkatan pemahaman dan motivasi balajar siswa terhadap paeljaran IPA, maka penggunaan media gambar amat efektif.Peroses belajar mengajar perlu dikembangkan dengan pola yang dapat mengacu minat belajar siswa.
Selain itu guru juga menempati kedudukan utama dan diharapkan dapat mengfungsikan komponen-komponen pengajaran lainnya sehingga tercapai tujuan pengajaran yang optimal.komponen-komponen yang penting dalam pengajaran tersebut diantaranya adalah kurikulum, materi, metode, media, evaluasi dan alokasi waktu yang cukup. Salah satu komponen terpenting dalam pengajaran adalah pennggunaan media gambar secara baik dan benar sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa terhadap bahan pelajaran yang akan disampaikan.Media adalah segalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Sadiman (2002:6).
Gambar adalah media yang paling umum dipakai.Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.Oleh karena itu pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.Media pengajaran merupakan sarana yang membantu dalam peroses balajar terhadap indra pendengar dan penglihatan. Media ini dapat mempercepat peroses pembelajaran siswa serta menciptakan suasana belajar yang menantang, menarik, relative dan memudahkan belajar.Media pembelajaran menurut pendapat Muhammad Ali (1987:89).
 “Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa dalam proses belajar mengajar”.
Dari beberapa pendapat diatas dikatakan bahwa media merupakan suatu alat bantu ataupun benda yang dimamfaatkan untuk memudahkan pemahaman arti informasi yang disampaikan oleh pemberi kepada penerima informasi atau pesan.pemilihan media yang tepat sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang aktivitas dan efesinsi peningkatan hasil belajar yang diharapkan.

1.      Identifikasi Masalah
Dalam peroses pembelajaran ini yang menjadi persoalan utama adalah adanya proses belajar pada siswa, guru sebagai pengajar perlu merencanakan suatu usaha untuk mengatur dan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar seoptimal mungkin, guna mendapat hasil yang lebih baik. Salah satu pendekatan efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah pembelajaran dengan menggunakan media.Dalam hal ini media harus sesuai agar pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Pengajaran IPA yang diberikan di sekolah dasar khususnya pada materi “Alat Panca Indra”, siswa diharuskan dapat mengetahui dan memahami alat panca indra tersebut. Kenyataannya penulis dapati pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih sangat rendah.Dengan keseluruhan 10 orang memperoleh nilai rata-rata 54 dengan persentase 20% pada Prasiklus.Hal ini belum mencapai dari setandar kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 70 dari hasil data yang awal diperoleh siswa maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2.      Analisis Masalah
Berdasarkan gejala-gejala yang penulis temukan dikelas akhirnya penulis merefleksi diri dan memikirkan apa sebenarnya yang salah dalam pembelajaran dikelas. Berhubungan erat dengan hasil belajar yang rendah. Berdasarkan permasalahan dan gejala-gejala yang timbul akibat pembelajaran tersebut maka dapat kita asalisis masalah tersebut antara lain:
a.       Dalam proses belajar dan mengajar guru selalu menggunakan metode ceramah dan siswa tidak dilibatkan dalam peroses pembelajaran.
b.      Dalam menjelaskan materi pelajaran guru tidak menggunakan alat peraga
c.       Kurangnya fasilitas yang memadai sehingga membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar khususnya di pelajaran IPA.

3.      Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Sarana dan prasarana yang dapat menujang terjadinya aktifitas pembelajaran, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak didik maupun guru.Salah satu komponen yang memungkinkan pembelajaran tersebut dapat terlaksana adalah bagaimana menggunakan media gambar seefektif mungkin sehingga murid-murid yang belajar merasa senang dan mudah menerima pelajaran.
Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar khususnya alat indra manusia yaitu telinga, hidung,lidah dan mata untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan efektif guru disini bertindak sebagai perantara antara murid dan media gambar yang diperlihatkan atau dipelajari sehingga para murid dapat lebih kreatif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Oleh sebab itu penulis menulis PTK ini dengan judul :
“Melalui Media Gambar dapat Meninggkatkan Hasil Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 012 Selat Nama”.
B. Rumusan Masalah
Segala permasalahan yang muncul akan mempersulit peneliti jika masalah tersebut terlalu umunm maka penulis mengarahkan masalah tersebut agar tidak keluar dari batasan masalah dengan merumuskan masalah tersebut sebagai berikut: Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA kelas IVSD Negeri 012 Selat Nama ?
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran                                               
Disamping menperbaiki kualitas pembelajaran, juga bertujuan : Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPA di SD Negeri  012 Selat Nama.
D.  Mamfaat Perbaikan Pembelajaran
Pembelajaran ini diharapkan akan bermamfaat bagi guru, sekolah dan seluruh lembaga yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun mamfaat pembelajaran ini adalah :
1.   Bagi Siswa :
a.    Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
b.   Dapat membantu kemudahan siswa dalam pemahaman belajar siswa
c.    Dapat meningkatkan hasil belajar siswa

2.   Bagi Guru
a.    Dapat membantu kemudahan mengajar bagi guru
b.   Dapat meningkatkan kemampuan perofesionalnya sebagai pengajar
c.    Proses pembelajaran secara efektif dan efisien

3.   Bagi Sekolah
a.    Sebagai upaya meningkatkan mutu sekolah
b.   Menumbuhkan iklim kerjasama untuk memajukan sekolah. 

KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian PKP

PKM merupakan pemantapan kemampuan mengajar, maksudnya disini guru tidak hanya melakukuan pengajaran terhadap siswa tapi juga ikut serta dalam perbaikan pengajaran yang dilakukan dalam kelas khususnya mata pelajaran IPA agar lebih menarik dan diminati siswa kemudian dilakukan secara sistimatis agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan hal ini diperkuat dengan pendapat Mills (2000:8) PTK adalah proses penelitian sistimatis yang dilakukan guru (atau orang lain dalam lingkungan pembelajaran) untuk memperoleh imformasi tentang bagaimana guru mengajar dan siswa belajar serta melakukan tindakan untuk memperbaikinya.
Adapun alasan dan manfaat yang diperoleh guru dalam melakukan tindakan kelas merurut Wardani, dkk (2005: 8) adalah sebagai berikut:
1.      Guru mempunyai otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya
2.      Temuan berbagai penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh para peneliti sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran
3.      Guru adalah orang yang paling akrab dan paling mengetahui kelasnya
4.      Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
5.      Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan kelas dikelasnya.
Selanjutnya mamfaat yang akan diperoleh guru ialah:
1.      Membantu guru memperbaiki pembelajaran,
2.      Membantu guru berkembang secara professional
3.      Meningkatkan rasa percaya diri guru, serta
4.      Memungkin guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan


B.     Pengertian IPA

IPA adalah ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji keberanian melalui metode ilmiah, dengan ciri-ciri objektif, metodik, sistimatis, universal dan tentative.Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dam segala isinya, Carin Dan Sund (1993) dalam Depdiknas mendefinisikan IPA
sebagai“pengetahuan yang sistimatis dan tersusun secara teratur, berlaku umun (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
Adapun IPA menurut Suekarno (1973: 1) IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dari perkembangan berdasarkan teori deduktif.Sedangkan IPA menurut arti yaitu ilmu, pengetahuan dan alam.

C.    Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah seorang guru dalam melakukan pengajaran selain itu media juga dapat digunakan untuk menghantar informasi dari satu ke yang lainya sehingga mereka tetap terhubung. Hal ini diperkuat dengan AECT Task Force, ( 1977: 162) yang mengatakan media adalah sesuatu yang mengaraha dan menghantar serta meneruskan imformasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan, media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.

D.    Pengertian belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat dilihat dari pengetaahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan serta perubahan aspek belajar itu sendiri.Belajar merupakan peroses perubahan tingkah laku terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara sesorang seperti disebabkan oleh obat-obatan dan sebagainya.I. L. Pasaribu, 1983 dalam Amatul Goyyum (2002:11)
Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu peroses perubahan tingkah laku atau perilaku akibat reaksi terhadap lingkungan, bakat, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar mengajar.
E.     Pengertian Hasil Belajar
Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku theories of learning (1975:81) mengemukakan “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan pengaruh obat, dan sebagainya)”.
Sebuah peroses pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh tingginya angka perolehan hasil belajar.Oleh karena itu Sunarya, (1953:21) menyatakan bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan kemampun kognitif, afektif, dan psikomotorik.
F.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar dan Hasil Belajar.
Factor-faktor tesebut dapat dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
1.      Factor intern yaitu factor yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri:
a.       Minat                                 c. Kesehatan
b.      Intelejensi                          d. Kondisi fisik
2.      Factor eksternal yaitu factor yang bersumber dari luar diri siswa itu sendiri:
a.       Lingkungan sekolah
b.      Lingkungan keluarga
c.       Lingkungan masyarakat oemar Hamalik(1983 : 112)
Salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kemampuan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
. Penggunaan metode mengajar dalam proses belajar mengajar berkaitan erat dengan prasarana dan perlengkapan belajar. Tidak tersedianya perlengkapan belajar juga merupakan sebagai factor penghambat dalam pemakaian metode mengajar pada proses belajar mengajar dan akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
G.    Model pembelajaran
              Dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami.
Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh joyce et al (1992:9) model prolehan konsep tampaknya cocok dengan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh konsep dan menganalisis strategi berfikir.
        Menurut Samana (1992:123) “metode pembelajaran adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional tertentu, masing-masing bercorak khas dan semuanya berguna untuk mencapai tujuan”. Secara umum Depdikbud (1986:7) membagi jenis-jenis metode mengajar atas beberapa jenis yaitu:
1.      Model pembelajaran interaktif
            Adalah model pembelajaran yang sering dikenal dengan nama pendekatan Tanya jawab dan pertanyaan siswa. Model ini dirancang agar siswa bertanya kemudian menemukan jawaban dari pertanyaan mereka sendiri, pembelajaran interaktif ini merincikan langkah-langkah ini dan menampilkan suatu pelajaran IPA yang melibatkan sebagai pusatnya Harlen (1992:48-50).
2.      Tujuan model pembelajaran interaktif
            Ialah bahwa setiap siswa belajar mengajukan pertanyaan dan menjawab, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan kegiantan.
Ismail (2003) menyatakan istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu:
1.      Rasional teoritik yang logis disusun oleh perencanannya.
2.      Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3.      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan.
4.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
H.    Hubungan alat peraga dan hasil belajar
Hubungan alat peraga dengan hasil belajar adalah dengan menggunakan alat peraga dapat memberikan suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar, Cara ini memungkinkan terhindarnya tanggapan fantasi terlalu jauh dari apa yang sebenarnya disampaikan guru sehingga pemahaman siswa meningkat yang kemudian akan berpengaruh terhadap hasil belajarsiswa. Winarta (1997:9). 

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian.

1.      Mencantumkan lokasi, nama sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu, dan pihak yang membantu.
a.       Subjek penelitian.
siswa kelas IV sekolah SDN 012 Selat Nama, Kabupaten Indragiri Hilir dengan jumlah siswa keseluruhan ada 10 orang yang terdiri dari atas 5 orang laki-laki dan 5 perempuan.
b.      Tempat pelaksanaa penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN O12 Selat Nama, Kabupaten Indragiri Hilir.
c.       Mata Pelajaran
Objek penelitian adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Peneliti memilih IPA sebagai objek karena banyak dari siswa kelas IV di Sekolah SDN 012 Selat Nama mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran tersebut.
d.      Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian perbaikan ini dilaksanakan selama setengah bulan yang dimulai dari tanggal 28 September- 17 Oktober 2013.
e.       Pihak yang Membantu Penelitian
Pihak yang membantu dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah Pak Amri M.Pd yang bertindak sebagai Supervisor 1 dan juga sebagai Dosen PKP dikampus peneliti, sedangkan dalam melakukan penelitian peneliti dibantu oleh dua supervisor yaitu Siti Rohani, S.Pd. SD sebagai Supervisor I dan Supervisor II yaitu ibu Lindawati, S.Pd. SD yang juga menjabat sebagai kepala sekolah di SDN 012 Selat Nama.


2.      Waktu Pelaksanaan Logis
No
Kegiatan
Hari/Tanggal
1.       
Siklus I
Kamis, 03 oktober 2013
2.                   
Siklus II
Kamis, 10 oktober 2013

B.     Desain prosedur perbaikan pembelajaran
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang harus dilakukan sebagai syarat untuk mendapatkan level pendidikan yang lebih tinggi (S1) dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan penilaian, hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru dalam melakukan pengajaran, hal ini juga dikatakan oleh Ebbud dalam Wiriatmadja (2008:12) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah kajian sistimatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan hasil refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.Adapun langkah langkah yang akan dilakukan dalam penelitian PTK adalah sebagai berikut:
1.      Siklus I
a.       Perencanaan
Dalam proses perencanaan, penulis menyiapkan:
1.      Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan dengan materi yang akan disampaikan.
2.      Mempersiapakan dan menyusun langkah-langkah pembelajaran dan media yang akan digunakan.
3.      Mempersiapkan lembar pengamatan siswa dan guru.
4.      Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti media, alat-alat dan buku pedoman yang relevan.
b.      Pelaksanaan Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan dilakukan pada hari selasa 01 Oktober 2013, penulis melakukan proses mengajar dengan mengacu pada rencana perbaikan yang telah disusun pada perencanaan pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Kegiatan awal (15 Menit)
a.       Berdo’a                             c. Mengondisikan Kelas
b.      Mengabsen Siswa                         d. Mengadakan Appresepsi
2.      Kegiatan Inti  (45 Menit)
a.       Menuliskan materi yang akan disampaikan
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
c.       Menampilkan media gambar mata
d.      Siswa mengamati gambar alat indra mata
e.       Siswa memperhatikan  penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari
f.       Siswa dan guru melakukan Tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari
g.      Guru membagikan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
h.      Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS )
3.      Kegiatan Akhir ( 10 Menit )
a.       Siswa dan guru membahas Lembar Kerja Siswa ( LKS )
b.      Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran
c.       Pengamatan atau tehnik pengumpulan data atau instruments
1.      Observasi atau pengamatan dan tehnik pengumpulan data
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh supervisor II selama proses pembelajaran berlangsung belum nampak peningkatan aktivitas belajar siswa. Beberapa siswa masih terlihat pasif dan bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh guru, mereka tidak berani mengemukakan opininya terhadap penjelasan guru sebelum guru bertanya dan hanya sedikit dari mereka yang terlihat mengerti dan bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar sementara yang lainnya lagi masih sibuk dengan teman-temannya yang duduk dibelakang dengan permainannya, hal ini mengakibatkan suasana kelas yang kurang fokus karna tidak semua siswa memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
a.       Rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
Rencana perbaikan pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap pertemuan dalam setiap siklus, masing-masing RPP berisi tentang identitas mata pelajaran, standar kompetisi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
b.      Lembaran pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan untuk kegiatan siswa dan guru untuk mengetahui perkembangan disetiap pertemuan dan mempermuda peneliti melakukan perbaikan dibertemuan selanjutnya.
c.       Tes Subyektif
Tes subyektif disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disamapaikan oleh guru. Tes subyektif ini diberikan disetiap akhir pembelajaran pada setiap siklus
d.      Refleksi
Berdasarkan hasil observasitersebut maka peneliti bersama supervisor II melakukan diskusi dan analisis ternyata pada siklus I masih terdapat banyak kekurangan selama proses belajar mengajar berjalan dan untuk itu peneliti harus melakukan perbaikan yang lebih baik lagi disiklus I ini kemudian lanjut ke siklus II untuk membuat perbaikan pembelajaran menjadi lebih baik lagi.

2.      Siklus II
a.       Perencanaan
Dalam proses perencanaan disiklus II ini sama dengan siklus I hanya cara penyampaian materi berbeda agar siswa dapat mendapat nilai yang optimal.
b.      Pelaksanaan Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan dilakukan pada hari selasa, 08 Oktober 2013, penulis melakukan proses mengajar dengan mengacu pada rencana perbaikan yang telah disusun pada perencanaan pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang sama pada siklua I hanya saja akan dilakukan perubahan pada penyampaiannya agar siswa lebih tertarik dan meminatinya.
e.       Pengamatan atau tehnik pengumpulan data atau instrument
1.      Observasi atau pengamatan dan tehnik pengumpulan data
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh supervisor II selama proses pembelajaran berlangsung telah terdapat perubahan yang cukup pesat hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas belajar siswa dan semangat yang mereka miliki selama pelajaran berlangsung. Jika pada siklus I banyak dari mereka yang kurang memperhatiakn disiklius ke II guru berhasil membuat suasana kelas yang jauh lebih fokus dan santai karna mungkin pada siklus I peneliti terlalu serius dalam penyampaian materi.
2.      Instrument yang digunakan
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
a.       Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
Rencana Perbaikan Pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap pertemuan dalam setiap siklus, masing-masing RPP berisi tentang identitas mata pelajaran, standar kompetisi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
b.      Lembaran Pengamatan
Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan untuk kegiatan siswa dan guru untuk mengetahui perkembangan disetiap pertemuan dan mempermuda peneliti melakukan perbaikan dibertemuan selanjutnya.
c.       Tes Subyektifs
Tes subyektif disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disamapaikan oleh guru.Tes subyektif ini diberikan disetiap akhir pembelajaran pada setiap siklus.
d.      Refleksi
Berdasarkan hasil observasi supervisor II pada siklus II dan pengamatan peneliti, akhirnya peneliti dan supervisor kembali melakukan analisis dan diskusi.Setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk membuat siswa lebih termotivasi dan tertarik banyak terjadi perubahan dan peningkatan aktifitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

C.    Tehnik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan tehnik analisis kualitative dan kuantitative data yaitu suatu metode penelitian yang bersifat fakta sesuati dengan data yang didapatkan dari lapangan. Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentasekeberhasilan siswa dalam proses pembelajaran setiap siklus dengan cara menilai aktifitas guru serta tes subyektif.
1.      Menilai tes subyektif
Untuk melakukan penilaian tes subyektif ini dilakukan dengan cara perskoran untuk masing-masing butir soal, dan selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rata-rata tes subyektif yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2.      Ketuntasan belajar
Berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (2008: 7) bahwa satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan.SDN 012 Selat Nama menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA adalah.Setiap siswa dapat dikatakan tuntas dalam pelajaran apabila siswa memperoleh nilai minimal dalam penelitian ini diharapkan siswa kela IV SDN 012 Selat Nama meningkat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.    Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan baik dari prasiklus, siklus I, dan Siklus II, maka penulis mendeskripsikan hasil perbaikan pembelajaran prasiklus sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan data hasil penelitian yang diolah persiklus sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
a.       Prasiklus
Dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa SDN 012 Selat Nama khususnya dikelas IV yang tidak mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimum sebanyak 8 orang siswa dengan nilai rata-rata 40 dan hanya 2 orang siswa yang mampu mendapatkan nilai 70, mereka adalah Alfian Pernanda dan Hera Ulandari. Prasiklus ini dilakukan agar peneliti lebih mudah memutuskan langkah apa yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tindakan kelas kepada para siswa yang akan dilakukan disekolah tersebut.
b.      Siklu I
1.      Tahap persiapan
Penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran dan penerapkan model pembelajaran mulai dari menyusun silabus, rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sampai dengan menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan lembar kerja siswa serta latihan.
2.      Tahap pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa 01 Oktober 2013. Pada siklus ini peneliti memperoleh data tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 012 Selat Nama

3.      Tahap observasi
Pada siklus ini guru dan supervisor telah melakukan pengamatan secara seksama hasil yang ditunjjukan sudah cukup bagus dengan menggunakan media gambar banyak siswa yang termotivasi untuk bertanya dan aktif dalam mengikuti pelajaran IPA.
Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian siswa SDN 012 Selat Nama khususnya dikelas IV yang mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimum sebanyak 4 orang siswa dengan nilai rata-rata 75mereka adalah Yufrizal, Alfian pernanda, Hera ulandari dan Besse dewi dan ada 6 orang siswa yang belum mampu mendapatkan nilai kriteria minimum, merka hanya mampu mendapatkan nilai 65 sedangkan nilai KKM disekolah ini adalah 70.
4.      Tahap refleksi
Berdasarkan data siklus I rata-rata siswa mata pelajaran IPA hanya mencapai nilai 60-65, hal ini disebabkan adanya kelemahan dalam penyampaian materi pelajaran yaitu guru terlalu serius dalam penyampaian materi pelajaran sehingga para siswa bosan dan jenuh dalam menerima pelajaran meskipun guru sudah menggunakan alat praga agar siswa dapat melihat langsung objek yang dipelajari.
Oleh sebab itu penelitian tindakan kelas akan dilanjutkan ke siklus II untuk melakukan perbaikan pembeklajaran dan mendapatkan hasil yang memuaskan terhadap hasil belajar siswa.
c.       Siklus II
1.      Tahap Persiapan
Siklus II penelitian ini sudah menggunakan perangkat pembelajaran dan merupakan model pembelajaran mulai dari menyusun silabus, RPP sampai dengan menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan lembar kerja siswa serta latihan.
2.      Tahap pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa 08 Oktober 2013.Pada siklus ini peneliti memperoleh data tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 012 Selat Nama.
3.  Tahap observasi
Pada siklus ini guru dan supervisor telah melakukan pengamatan secara seksama hasil yang ditunjukkan sudah cukup bagus dengan menggunakan media gambar banyak siswa yang termotivasi untuk bertanya dan aktif dalam mengikuti pelajaran IPA.
Dapat disimpulkan bahwa siswa SDN 012 Selat Nama khususnya dikelas IV sudah mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimum dengan nilai tertinggi 85 yang diperoleh oleh Alfian Pernanda dan nilai 80 diperoleh oleh Yufrizal dan Hera Ulandari sementara siswa lainnya mendapatkan nilai 70 pada hasil tes yang dilakukan disiklus II ini.
3.      Tahap refleksi
Berdasarkan data siklus II rata-rata siswa mata pelajaran IPA mampu mencapai nilai 70 dan sesuai dengan nilai KKM yang ada disekolah, hal ini disebabkan adanya perubahan pengajaran dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang jika pada siklus I guru terlalu serius dalam penyampaian materi pada siklus II guru menyampaikan materi dengan jauh lebih santai dan dengan candaan sehingga siswa menjadi lebih nyaman dan rileks dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya didepan kelas dengan menggunakan media gambar.
Terjadi perubahan yang sangat pesat pada siswa dan guru setelah mengetahui kelemahan pada siklus I dan memperbaikinya pada siklus II.Hal ini terlihat jelas pada keaktifan siswa pada setiap pertemuan yang tadinya banyak siswa yang pasif menjadi aktif dengan pertanyaan dan serta menjawab pertanyaan dari guru dengan baik dan benar.
B.     Pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian mulai dari prasiklus sampai kesiklus I terungkap bahawa pada siklus I hanya memperoleh nilai ketuntasan sebanyak 45% artinya masih banyak siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan dalam mengikuti pelajaran IPA sesuai dengan nilai KKM yang berlaku di SDN 012 Selat Nama yaitu 70. Dalam hal ini tentu ada kekurangan dan kelebihan yang masih perlu dierbaiki oleh peneliti agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi seperti:
1.      Memotivasi siswa untuk melakukan aktifitas didalam kelas.
2.      Menimbulkan kepercayaan diri dari para siswa.
3.      Menjadikan kelas yang nyaman agar siswa lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
Tapi meskipun begitu masih banyak kekurangan yang dimiliki seperti kekurangan media yang tersedia pada SDN 012 Selat Nama dan guru yang harus mengadakan perlengkapan untuk mendemonstrasikan materi pelajara khususnya pelajaran IPA yang akan disajikan oleh guru kepada para siswanya khusunya siswa kelas IV SDN 012 Selat Nama.Belum maksimalnya hasil yang dicapai maka dianggap perlu perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II.
Siklus II dimulai pada tanggal 08-10 oktober 2013 nilai perolehan siswa yang dicapai meningkat dari nilai terendah 60-65 dan nilai tertinggi 80-85 pada setiap pertemuan berarti model pembelajaran interaktif merupakan cara untuk memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru didalam kelas dengan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat lebih percaya diri dalam menyapaikan pendapatnya dalam menjawab dan memberikan pertanyaan guru. 

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.    Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1        Melalui media gambar  telah dapat memotivasi siswa dan meningkatkan aktivitas professional guru dalam pembelajaran IPA.
2        Melalui media gambar ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini terbukti dari prasiklus, siklusi 1 dan siklus 2 terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
3        Peran guru dalam pembelajaran ini tidak lagi sebagai penyampai informasi utama, akan tetapi lebih diutamakan sebagai motivator, fasilator dan pembimbing siswa dalam mencari dan menemukansumber belajar dan informasi lain dalam hubungannya dengan yang dipelajari.
4        Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran (mata,lidah.telinga,hidung) dengan materi Alat Panca Indra Manusia  untuk pelajaran IPA secara umum di rancang sedemikian rupa untuk menunjang proses pembelajaran, ternyata telah memotivasi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar.
5        Evaluasi (proses dan hasil) menunjukkan peningkatan hasil belajar yang sangat berarti. Evaluasi proses dari kedua siklus yang di laksanakan, diketahui bahwa siswa dalam melaksanakan pembelajaran melalui media gambar, secara umum ada peningkatan dilihat dari keaktifan dan keingin tahuan siswa tentang materi Alat Panca Indra Manusia, kemampuan berkerjasama dan rasa tanggung jawab.
B.  Saran Tindak Lanjut
Melalui tulisan ini penulis mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan Pembelajaran Melalui Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA :
1.      Bagi guru IPA dilapangan di  harapkan terus berusaha menggembangakan profesionalisme melalui perbaikan model pembelajaran, metode, alat peraga, maupun evaluasi yang sesuai dengan materi pembelajaran.
2.      Kepala Sekolah di harapkan dapat memberi motivasi dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para guru untuk mengembangkan potensinya.
3.      Untuk peneliti selanjutnya hendaklah dapat mengkaji atau menelaah masalah mengenai pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran, metode, alat peraga dalam pembelajaran IPA.


DAFTAR PUSTAKA


Ali Muhammad. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Aswir.(2009). Skripsi, Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS. Pekanbaru: UNRI.
Dimyati.(1999). Belajar dan Pembelajaran. Debdikbud Jakarta: Rineka Cipta.
 Haryanto, Drs. (2006). Sains kelas IV . Jakarta: Erlangga.
I.G.A.K, Wardani. (2011). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.
. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional. Tanggerang Selatan: Universitas Terbukan.
Shahab, Husein. (2001). Jurnal Metode Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka.
W, Sri Anitah DKK. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Werkanis, Marlius Hamadi. (2003). Strategi Mengajar Dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Pekanbaru: Sutra Benta Perkasa.
Yarnida.(2012). PKP, Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Dengan Penggunaan Alat Peraga Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPA.Tanah Merah: Universitas Terbuka.




 
Themes by karil