PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MEDIA GAMBAR DENGAN TOPIK SISTEM PEMERINTAHAN DI KELAS IV SDN 002 TANAH MERAH

BY : LILI HENDRIANTI

Pendahuluan
A.  Latar Belakang
Pembelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, disamping itu pelajaran PKn juga bertujuan agar peserta didik berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan negara.
Pembelajaran PKn di SD Negeri 002 Tanah Merah Tahun Pelajaran 2013/2014 masih belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sekolah yang telah ditentukan dalam rapat sekolah yaitu 70. Hal ini ditandai dari hasil belajar PKn siswa sebagian besar dibawah KKM. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaktuntasan pembelajaran PKn siswa SD Negeri 002 Tanah Merah, hasil pengamatan yang peneliti peroleh hal ini disebabkan karena guru selalu menggunakan metode ceramah, guru tidak menggunakan media/alat peraga dalam kegiatan pembelajaran, guru tidak mengembangkan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, guru juga kurang menguasai materi dalam pelajaran serta belum melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar.
Kenyataan diatas menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga siswa tidak merespon saat pembelajaran berlangsung, minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran kurang, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas dan menyebabkan siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru di SD Negeri 002 Tanah Merah ditemukan rendahnya aktivitas, motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran PKn dari tahun ketahun menurun, sikap dan moral siswa jauh dari harapan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi sekolah untuk membina peserta didik memiliki akhlak mulia. Hal ini juga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, sehingga pemahaman siswa terhadap konsep pendidikan kewarganegaraan sangat minim.
1.    Identifikasi Masalah
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya :
1)        Siswa tidak merespon saat pembelajaran berlangsung
2)        Kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran
3)        Hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan
4)        Siswa tidak mengerjakan tugas
5)        Siswa kurang berpartisipasi dalam menerima pembelajaran

2.    Analisis Masalah
       Dari hasil pengamatan dan diskusi supervisor 2, peneliti memperoleh penyebab ketidaktuntasan siswa pada pembelajaran PKn adalah :
1)        Guru selalu menggunakan metode ceramah
2)        Guru tidak menggunakan media/alat peraga dalam kegiatan pembelajaran
3)        Guru tidak mengembangkan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar
4)        Guru kurang menguasai materi dalam pelajaran
5)        Guru belum melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar

3.    Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas peneliti mengambil alternatif pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini agar siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan. Oleh sebab itu peneliti menulis PTK ini dengan judul :
“ Peningkatan hasil belajar PKn melalui media gambar dengan topik sistem pemerintahan di kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah “

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas melalui penelitian tindakan kelas ini adalah : “ Apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah? “.

C.  Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan menciptakan suasana yang lebih menarik, agar siswa termotivasi, aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah melalui penggunaan media gambar.

D.  Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Bagi Siswa :
1)   Menambah semangat dan minat belajar siswa
2)   Meningkatkan kreatifitas, aktifitas dan pemahaman
3)   Meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah
2. Bagi Guru :
1)   Guru dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk melaksanakan perbaikan dalam mengajar.
2)   Meningkatkan kualitas sebagai tenaga pendidik
3. Bagi Sekolah
          Sebagai bahan masukan dan pedoman agar terciptanya suasana belajar yang menarik dan menentukan langkah upaya yang kita tempuh untuk meningkatkan belajar dan mutu sekolah pada pelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah.
Kajian Pustaka
A.  Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal kompleks yang terjadi sehari-hari dan merupakan suatu proses perubahan bagi siswa dalam menghadapi bahan ajar. Bahan ajar dapat berupa keadaan alam, belajar tumbuhan dan manusia. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dengan belajar seseorang akan mengalami perubahan berpikir, sikap dan alam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar menurut Arikunto ( 2003 : 182 ) pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan, hal-hal yang diamati dalam ranah psikomotoris ini berupa keterampilan dalam menyiapkan alat, memperhatikan kebersihan serta mampu bekerja sama.
Hernawan, dkk ( 2011 : 10.20 ) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

B.  Media Pembelajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Nea ( 1969 : 11.18 ) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
Miarso ( 1980 : 11.18 ) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yanng dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendengar terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Secara lebih sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru kesiswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

C.  Media Gambar Dalam Pembelajaran
1.    Media Gambar untuk Pembelajaran
Menurut Winataputra, dkk ( 2005 : 5.14 ) gambar termasuk media pembelajaran berbasis visual. Telah diketahui bahwa media berbasis visual seperti gambar dapat memudahkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Media gambar dapat menyuguhkan elaborasi yang menarik tentang struktur atau organisasi suatu hal, sehingga juga memperkuat ingatan. Media gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata.
2.    Konsep Dasar Gambar
      Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb). Gambar merupakan media visual dua dimensi diatas bidangnya yang tidak transparan. Dale (dalam Subana, 1998 : 322 ) menjabarkan bahwa guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih realistis. Dalam membuat paragraf, siswa bisa menyusun kata-kata dari gambar yang dilihat.

2.1.            Manfaat Gambar
Subana ( 1998 : 322 ) menjelaskan manfaat gambar sebagai media pembelajaran antara lain :
1.    Menimbulkan daya tarik pada diri siswa
2.    Mempermudah pengertian atau pemahaman siswa
3.    Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak
4.    Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati
5.    Menyingkat suatu uraian. Informasi yang diperjelas dengan kata-kata mungkin membutuhkan uraian panjang
Seperti dikutip pada ( mjafareffendi.wordpress.com/2013/11/01 ) bahwa manfaat gambar adalah sebagai berikut :
1.    Memberikan daya tarik
2.    Merangsang kreatifitas
3.    Alat ungkapan ide, perasaan, emosi dan kepekaan artistik
4.    Memudahkan pemahaman
5.    Memudahkan komunikasi non verbal
6.    Bagian mnemonic ( membantu memudahkan untuk mengingat )
2.2. Syarat-syarat gambar
Subana (1998 : 322) menjelaskan syarat-syarat gambar sebagai media pembelajaran antara lain :
1.    Bagus, jelas, menarik dan mudah dipahami
2.    Cocok dengan materi pembelajaran
3.    Benar dan otentik artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya
4.    Sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan siswa
5.    Walaupun tidak mutlak baiknya gambar menggunakan warna yang menarik sehingga tampak lebih realistis dan merangsang minat siswa untuk mengamati
6.    Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran obyek yang sebenarnya, agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya menunjukkan hal-hal yang sedang mereka perbuat
7.    Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni dalam kehidupan sosial
Sadiman (dalam ian43.wordpress.com/2013/11/01 kele........) mengungkapkan syarat-syarat gambar sebagai berikut :
1.    Gambar harus autentik
2.    Ukuran gambar relatif
3.    Sederhana, komposisinya tidak berlebihan, gambar hendaknya mengandung gerak atau perbuatan
4.    Gambar yang bagus belum tentu baik untuk tujuan
5.    Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.3. Kelebihan Gambar
Subana ( 1998 : 322 ) menjelaskan kelebihan gambar sebagai media pembelajaran antara lain :
1.    Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, koran, album foto dan sebagainya
2.    Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih nyata
3.    Gambar mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan
4.    Gambar relatif mudah
5.    Gambar dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin ilmu

Menurut Basuki dan Farida (dalam ian43.wordpress.com/2013/11/01 kele.....) mengemukakan kelebihan media gambar, yaitu :
1.         Umumnya murah harganya
2.         Mudah didapat
3.         Mudah digunakan
4.         Dapat memperjelas suatu masalah
5.         Lebih realistis
6.         Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
7.         Dapat mengatasi keterbatasan ruang

Sadiman (dalam ian43.wordpress.com/2013/11/01 kele.......) mengemukakan kelebihan media gambar sebagai berikut :
1.    Sifatnya konkrit : lebih realistis menunjukkan pokok masalah yang dibandingkan dengan gambar verbal semata
2.    Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
3.    Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
4.    Dapat memperjelas suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman
2.4. Kelemahan Gambar
Subana ( 1998 : 322 ) menjelaskan kelemahan gambar sebagai media pembelajaran antara lain :
1.     Karena berdimensi dua, gambar sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya ( yang berdimensi tiga )
2.     Gambar tidak dapat memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup
3.     Siswa tidak selalu dapat menginterprestasikan isi gambar
4.     Kadang-kadang terlalu kecil untuk dipertunjukkan dikelas yang lebih besar

Menurut Basuki dan Farida (dalam ian43.wordpress.com/2013/11/01 kele.....) menjelaskan kelemahan media gambar sebagai berikut :
1.    Semata-mata hanya medium visual
2.    Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar
3.    Memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya

Sadiman (dalam ian43.wordpress.com/2013/11/01 kele.......) menjelaskan kelemahan media gambar sebagai berikut :
1.    Hanya menekankan persepsi indra mata
2.    Gambar benda yang terlaku kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3.    Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
4.    Memerlukan keterbatasan sumber dan keterampilan kejelian untuk dapat memanfaatkannya

D.    Hubungan Peningkatan Hasil Belajar dengan Media Gambar
Pemanfaatan media gambar berarti mengusahakan media gambar dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dengan guru, karena media merupakan bagian integral dalam mengajar, Miarso ( dalam www.sekolah dasar.net/2013/11/01). Pemanfaatan media dalam pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini dikemukakan oleh Sudjana ( dalam www.sekolah dasar.net/2013/11/01 ) yang menyatakan bahwa media pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media gambar sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar, karena media gambar dapat memperjelas konsep abstrak dan mentransformasikan pengetahuan verbal yang sering disimpulkan guru.

Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A.                Subjek, Tempat dan Waktu serta Pihak yang membantu Penelitian
1.    Subjek penelitian
      Perbaikan tindakan kelas ini di kelas IV dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 29 orang yang terdiri atas 17 orang laki-laki 12 orang perempuan, SD Negeri 002 Tanah Merah. 
2.    Tempat pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 002 Tanah Merah                       Jl. Pendidikan No. 24
3.    Waktu penelitian
Siklus I : Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 01 Oktober 2013
Siklus I : Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 03 Oktober 2013
Siklus II : Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 10 Oktober 2013
Siklus II : Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari senin, tanggal 14 Oktober 2013
dengan mata pelajaran PKn
4.    Pihak yang membantu supervisor 1 dan supervisor 2 serta dosen PKP

B.   Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.    Siklus I
a.    Rencana
Langkah awal adalah merancang rencana perbaikan sebagai berikut :
a)    Menetapkan jadwal pelaksanaan
b)   Menyusun rencana perbaikan yang terdiri dari kompetensi dasar, hasil   belajar, indikator, tujuan perbaikan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sarana dan sumber, Lembar Kerja Siswa (LKS), latihan, lembar penelitian dan pengamatan
b.   Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran PKn  pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 01 oktober 2013 dikelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah dan pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 03 Oktober 2013. Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

a). Siklus I Pertemuan 1
1). Guru memajang gambar struktur organisasi pemerintahan desa
2). Semua siswa diminta untuk mengamati gambar
3). Guru memberikan penjelasan singkat tentang gambar struktur
4). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5). Guru meminta siswa untuk menyusun bagan struktur
6). Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS
7). Guru memberikan latihan

b). Siklus I Pertemuan 2
  1). Guru memajang gambar struktur organisasi pemerintahan kecamatan
2). Semua siswa diminta untuk mengamati gambar
3). Guru memberikan penjelasan singkat tentang gambar struktur
4). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5). Guru meminta siswa untuk menyusun bagan struktur
6). Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS
7). Guru memberikan latihan
c.    Pengamatan
Dari hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh supervisor 2 yang membantu dalam penelitian ini. Dengan penggunaaan media gambar siswa sudah mulai tampak peningkatan. Siswa berperan aktif, kreatif dan semangat siswa dalam belajar bertambah tetapi belum seoptimal yang diharapkan.

d.    Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pelaksaan tindakan berakhir. Refleksi dilakukan dengan melihat lembar obsevasi yang dipantau oleh supervisor 2 dan kejadian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Refleksi pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak yang dihasilkan dengan penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran. Dari hasil refleksi ini sudah terlihat sedikit peningkatan nilai hasil belajar siswa, walaupun masih ada kelemahan-kelemahan yang masih terjadi.

2.    Siklus II
a.    Rencana
Tindakan awal merancang perbaikan sebagai berikut :
a). Menetapkan jadwal pelaksanaan
b).Menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, tujuan perbaikan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sarana dan sumber, lembar kerja siswa, latihan, lembar penelitian dan pengamatan.

b.    Pelaksanaan
  Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pertemuan 1 ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 oktober 2013, dan pertemuan 2 pada hari selasa tanggal 14 Oktober 2013. Dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
a). Siklus II Pertemuan 1
1). Guru memajang gambar struktur organisasi pemerintahan kabupaten
2). Semua siswa diminta utuk mengamati gambar
3). Guru memberikan penjelasan singkat tentang gambar struktur
4). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5). Guru meminta siswa untuk menyusun bagan struktur
6). Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS
7). Guru memberikan latihan

b). Siklus II Pertemuan 2
 1). Guru memajang gambar struktur organisasi pemerintahan provinsi
2). Semua siswa diminta untuk mengamati gambar
3). Guru memberikan penjelasan singkat tentang gambar struktur
4). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
5). Guru meminta siswa untuk menyusun bagan struktur
6). Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS
7). Guru memberikan latihan
c.    Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 2 dan langsung dilaksanakan ketika proses perbaikan pembelajaran PKn berlangsung. Dengan penggunaan media gambar ini siswa sudah tampak adanya peningkatan, siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif.


d.  Refleksi
Berdasarkan data yang terkumpul dianalisis dengan membandingkan data awal siklus I dan siklus II, jelas terlihat adanya peningkatan. Hal ini disebabkan peneliti menggunakan media gambar dalam kegiatan pembelajaran.

5.      Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam sebuah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data PTK ini dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan kinerja guru dan aktifitas siswa, serta tes tertulis dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.

6.      Teknik Analisa Data
Pengolahan data ini dilakukan dengan teknik analisis deskriptif  kualitatif adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penggunaan media gambar.
1.    Aktivitas Guru
Observasi aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan dilakukan oleh supervisor 2 melalui lembar pengamatan.

2.    Aktivitas Siswa
Observasi aktivitas siswa dilakukan melalui evaluasi dengan cara penilaian subyektif, hal ini dilakukan dengan cara penskoran untuk masing-masing butir soal dan selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rata-rata tes subyektif yaitu dengan rumus :

Rumus:
( Yeti, 2006 : 116)
Keterangan:
     KI               : Ketentuan belajar siswa
SS               : Skor yang diperoleh siswa
SM              : Skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100             : Bilangan yang ditetapkan
3. Ketuntasan Belajar
Berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar ( 2008 : 7 ) bahwa satuan pendidikan harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas, kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan. SD Negeri 002 Tanah Merah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) untuk mata pelajaran PKn adalah 70. Setiap siswa dapat dikatakan tuntas dalam belajar apabila siswa memperoleh nilai minimal 70. Dalam penelitian ini diharapkan siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah meningkat.


Hasil dan Pembahasan
A.  Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
a. Pertemuan Pertama ( Selasa, 01 Oktober 2013 )
            Pada pertemuan pertama ini kegiatan pembelajaran membahas tentang struktur pemerintahan desa. Diawali dengan salam, berdoa, dan menanyakan keadaan siswa. Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan teknis pelaksanaan pembelajaran, kemudian memotivasi siswa agar lebih bersemangat untuk belajar serta mengingatkan siswa dengan memberi pertanyaan tentang nama kepala desa tempat kita tinggal.
            Selanjutnya guru menyiapkan media gambar dan memajang gambar struktur pemerintahan desa dipapan tulis, semua siswa diminta untuk mengamati gambar, kemudian guru memberikan penjelasan singkat tentang gambar. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk bertanya, lalu guru meminta siswa untuk menyusun bagan struktur.
            Berikutya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan. Kemudian guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk mengerjakan secara berkelompok. Dalam mengerjakan LKS masih ada siswa yang mengharapkan perintah dari guru dan kurang mengerti untuk mengerjakannya, karena siswa belum terbiasa dalam menggunakan  LKS. Tetapi mereka sangat antusias untuk mengerjakannya. Guru berusaha memberikan langkah-langkah pengerjaan LKS agar siswa terarah dan memahami kegiatan yang dilaksanakan. Diakhir pelajaran guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, selanjutnya siswa diberi latihan.
            Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan pengamat pada pertemuan pertama, bahwa pembelajaran belum berjalan sesuai harapan dan masih banyak yang belum mengerti. Baik dalam pengerjaan LKS secara berkelompok maupun mengerjakan latihan diakhir pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua ( Kamis, 03 Oktober 2013 )
Pada pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran adalah membahas tentang struktur pemerintahan kecamatan. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru dan siswa membahas secara bersama-sama tentang latihan yang telah dilaksanakan pada pertemuan lalu, kemudian mengingatkan siswa kembali tentang teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Berikutya guru membagikan LKS-2 kepada setiap kelompok dan memerintah siswa untuk mengerjakannya. Ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS-2. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Diakhir pelajaran guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, selanjutnya siswa diberi latihan.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan pengamat pada pertemuan kedua, aktifitas guru dan siswa sudah ada peningkatan, perhatian siswa fokus pada gambar dan pelaksanaan latihan sudah berjalan lancar, siswa sudah dapat bekerja masing-masing walaupun masih ada siswa yang kelihatan menunggu hasil dari teman sebangku.
           
c. Pelaksanaan Ulangan Harian I ( Senin, 07 Oktober 2013 )
Pada pertemuan ketiga guru memberikan ulangan harian I dengan materi pokok struktur pemerintahan desa dan struktur pemerintahan kecamatan. Tes dilakukan 70 menit dengan soal sebanyak 4 soal. Dalam pelaksanaan ulangan harian 1, ada siswa yang berusaha melihat hasil temannya dan ada siswa yang berani membuka buku. Untuk menanggulangi hal tersebut, guru memberikan tindakan dengan memindahkan tempat duduk siswa tersebut kedepan. Lima menit sebelum waktu berakhir, semua lembar jawaban dikumpulkan.

Refleksi Siklus Pertama
            Berdasarkan uraian proses pembelajaran dalam siklus pertama dan hasil pengamatan maka diperoleh kekurangan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti adalah :
·                     Masih ada siswa yang belum fokus pada gambar
·                     Masih ditemukan kelompok yang belum menyelesaikan LKS
·                     Masih ada nilai siswa dibawah KKM ( 70 )
·                     Guru hanya membimbing siswa yang mau bertanya saja
2. Siklus II
Pada pertemuan ketiga dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan satu kali ulangan II. Guru menggunakan waktu seefisien mungkin, menyampaikan informasi dengan baik, memonitoring siswa semaksimal mungkin dan memberikan bimbingan yang merata dan setegas mungkin dalam kelas.

d. Pertemuan Ketiga ( Kamis, 10 Oktober 2013 )
            Pada pertemuan ketiga proses pembelajaran dimulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menjelaskan dan memahami struktur pemerintahan kabupaten. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sama halnya dengan pertemuan terdahulu. Pada pertemuan ketiga ini kemampuan siswa menyusun gambar lebih cepat dibanding pertemuan sebelumnya. Tanpa ragu-ragu siswa menyelesaikan menyusun bagan tersebut.
Selanjutnya  siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS.  Guru memberi motivasi kepada siswa supaya mau bekerja dan tidak duduk saja. Diakhir pelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan siswa diberi latihan.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan pengamat, pelaksanaan pembelajaran secara umum lebih baik dari pada pertemuan kedua. Pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah cukup baik, hanya ada beberapa siswa yang belum menguasai pelajaran.

e. Pertemuan Keempat ( Senin, 14 Oktober 2013 )
            Proses diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran. Selanjutnya mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yang mendukung materi yang akan dipelajari. Seperti pertemuan sebelumnya guru memajang gambar, meminta siswa untuk mengamati dan menyusun gambar kembali. Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada siswa yang telah berhasil menyusun gambar. Kemudian siswa membentuk kelompok dan mengerjakan LKS. Diakhir pelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi kemudian siswa diberi latihan. Guru juga mengingatkan siswa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian.
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui aktivitas guru dan siswa sudah terlaksana sesuai rencana.

f. Pelaksanaan Ulangan Harian II ( Rabu, 16 Oktober 2013 )
Pada pertemuan ini dilakukan ulangan harian II yang diikuti 29 siswa dengan memberikan tes hasil belajar pada materi kabupaten dan struktur pemerintahan provinsi. Dalam pelaksanaan ulangan harian II, semua siswa bekerja dengan tertib, tidak ada lagi yang berusaha melihat hasil teman dan membuka buku. Untuk menghindari siswa yang melihat kerja teman, maka guru dalam pengawasan lebih ketat. Lima menit sebelum sebelum waktu berakhir, maka lembar jawaban dikumpulkan.

Refleksi Siklus Kedua
            Dalam proses pembelajaran pada siklus kedua pembelajaran berlangsung lebih baik dari siklus pertama. Siswa sudah mengerti dan sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran, sehingga tidak terlalu banyak kesalahan yang dilakukan. Pada akhir kegiatan guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa yaitu berupa pujian dan tepuk tangan. Jadi pada siklus kedua ini pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan sesuai dengan perencanaan.


B.  Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Analisis Hasil Pengamatan
Pengamatan pertama ( Siklus I ) : Aktivitas guru belum sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran masih ada kegiatan yang belum dilaksanakan guru. Aktivitas siswa masih kurang aktif dan suasana kelas ribut, perhatian siswa belum fokus pada gambar serta belum terbiasa dalam mengerjakan LKS, siswa belum memahami langkah-langkah pembelajaran.
   Pengamatan kedua ( Siklus I ) : Aktivitas guru sudah mulai sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Aktivitas siswa masih kurang aktif dan lebih banyak bermain, siswa masih belum memahami langkah-langkah pembelajaran.
Pengamatan ketiga ( Siklus II ) : Aktivitas guru sudah mulai sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran, aktivitas siswa sudah mulai banyak yang aktif, walaupun masih ada beberapa orang siswa yang masih belum aktif.
Pengamatan keempat ( Siklus II ) : Berjalan dengan baik karena aktivitas guru sudah sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran dan siswa sudah mulai aktif bekerja, namun masih ada juga siswa yang hanya diam dan mencatat hasil latihan dari teman.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum aktivitas guru dan siswa telah sesuai dengan apa yang direncanakan pada rencana perbaikan pembelajaran, baik pemahaman siswa terhadap materi, latihan dan LKS.

2.    Analisis Data Hasil Belajar
1.    Ketercapaian KKM Indikator
       Berdasarkan ulangan harian I pada indikator 1 terdapat 12 siswa yang sudah mencapai KKM. Untuk indikator 2 hanya 9 siswa yang mencapai KKM dari jumlah total 29 siswa di kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah. Hal ini disebabkan masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyebutkan perangkat kecamatan, sedangkan untuk indikator 1 sudah banyak siswa yang mencapai KKM yaitu 12 orang siswa. Siswa yang tidak mencapai KKM pada indikator 2 penyebabnya adalah siswa tidak paham dengan struktur pemerintahan kecamatan. Berarti yang belum mencapai KKM sebanyak 8 orang siswa. Penyebabnya adalah siswa kurang memperhatikan pada saat guru menerangkan.
Pada ulangan harian II sama halnya seperti ulangan harian I, tidak semua siswa mencapai indikator pencapaian yang telah ditentukan namun menunjukkan adanya peningkatan dalam pencapaian KKM. Seperti yang terlihat pada tabel 4.2 diatas, yaitu indikator 1 siswa yang sudah mencapai KKM  berjumlah 16 orang siswa. Untuk indikator 2 mencapai 12 orang siswa yang mencapai KKM dari jumlah total siswa 29 orang. Pada indikator 2 siswa kesulitan dalam memahami struktur pemerintahan provinsi sehingga hasil yang mereka peroleh belum memuaskan
2.    Analisis Keberhasilan Tindakan
Dari data hasil belajar dapat dilihat bahwa siswa yang belum mencapai KKM pada prasiklus 16 orang turun menjadi 8 orang pada ulangan harian I dan ulangan harian II. Sebaliknya jumlah siswa yang mencapai KKM naik dari prasiklus ke ulangan harian I dan ulangan harian II yaitu, 21 pada ulangan harian I menjadi 28 pada ulangan harian II. Hal ini berarti nilai siswa mengalami peningkatan dari prasiklus, ke ulangan harian I dan ulangan harian II.
Berdasarkan hasil analisis data yang dideskripsikan diatas telah menunjukkan hasil belajar dan aktivitas siswa meningkat dari siklus I dan siklus II. Terjadinya peningkatan nilai yang diperoleh siswa didukung meningkatnya aktivitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik, media yang tepat yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan belajar siswa.
Pada aktivitas siswa terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan.  Peneliti beranggapan bahwa siswa baru pertama kali mengalami pembelajaran ini. Kelemahan dan kekurangan berikutnya adalah dalam menjawab soal berdasarkan indikator soal. Dengan memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan yang intensif kepada siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan, maka ketuntasan belajar PKn siswa secara klasikal meningkat dari 72% pada siklus I menjadi 97% pada siklus II dengan persentase kenaikan 25%.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima kebenarannya dengan kata lain penerapan pembelajaran melalui media gambar dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah.



Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
A.      Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar PKn dengan topik sistem pemerintahan pada siswa kelas IV SD Negeri 002 Tanah Merah.

B.       Saran dan Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar PKn lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1.    Dalam rangka meningkatkan hasil belajar PKn, guru hendaknya lebih sering berlatih menggunakan media gambar
2.    Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar guru harus menguasai langkah-langkah pembelajaran dan mempersiapakannya dengan baik
3.    Perlu adanya penelitian lebih lanjut karena penelitian ini hanya dilakukan di SD Negeri 002 Tanah Merah
4.    Untuk penelitian yang serupa hendaknya lebih dipersiapkan lagi untuk memperoleh hasil yang lebih baik.







DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Hernawan, dkk. (2011), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Ian43.wordpress.com/2010/12/17 kele...
Jum’at 01.11.2013 pukul 20.23

Mjafareffendi.wordpress.com/2009/11...
Jum’at 01.11.2013 pukul 19.00

Miarso, (1980), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Nea, (1969), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka
Subana, M dan Sunarti, ( 1998 ), Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung : Pustaka Setia
Sunendar (2005) wordpress.com/2010/12/17 kele...
              Jum’at 01.11.2013 pukul 22.10

Winataputra, dkk (2005), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka
Www.sekolah dasar. net/2012/03 media...
Jum’at 01.11.2013 pukul 19.35


 
Themes by karil