UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGA PENGGUNAAN ALAT PERAGA (MEDIA) PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 019 SUNGAI NYIUR KECAMATAN TANAH MERAH

BY : KASRI

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang  Masalah

Salah satu masalah dalam pembelajaran pendidikan formal (sekolah) adalah kurangnya sekolah menyediakan alat peraga (media) sehingga guru tidak menggunakan media di dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran merupakan  aspek penting dalam membantu guru dalam menyampaikan bahan ajar di samping dalam mempermudah siswa dalam menerima bahan ajar. Menurut Gagne (1970) dalam Arief S.S.(1986:6) dikatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.   
Pembelajaran melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena  itu, untuk mencapai  pembelajaran  yang kreatif dan menyenangkan    diperlukan berbagai keterampilan terutama keterampilan mengajar.
Pembelajaran menurut Dimyanti dan Mardgiono (1999) adalah kegiatan guru yang secara terprogram dalam desains instruksional untuk membantu siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyono (1998:23), merupakan “Pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif  dan dinamis tiada henti- hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistimatis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”.
Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperemensi, penyimpulan, penyusunan teori. Demikian seterusnya, saling mengait.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan akan menimbulkan dampak positif kepada hasil belajar yang akan dicapai baik siswa maupun guru itu sendiri. Bagi peserta didik, kemampuan dan kreativitas dapat membangkitkan motivasi dalam proses pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari stategi guru dalam memilih metode dan media yang tepat.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran sains merupakan permasalahan  yang  terjadi di SD Negeri 019 Sungai Nyiur. Adapun salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah guru tidak menggunakan atau memanfaatkan alat peraga (media) di dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains dengan materi makanan hewan menunjukkan 50% siwa masih belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang telah ditentukan.

1.    Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Sains guru kurang mengoptimalkan penggunaan Alat Peraga (Media). Sehingga materi tidak terserap secara oftimal. Hal ini terlihat dari hasil akhir belajar siswa, rata- rata rentang nilai kelas < 50-70, dengan demikian nilai siswa masih ada yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang telah ditentukan. 

2.    Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka diambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan kreativitas siswa di kelas dan sekaligus menghilangkan kesenjangan yang terjadi di SDN 019 Sungai Nyiur, yaitu dengan “Penggunaan alat peraga (Media) dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dengan materi Makanan Hewan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 019 Sungai Nyiur”.

3.    Alternatif dan Proritas Pemecahan Masalah
Sebagai mana penulis ungkapkan diatas bahwa untuk meningkatkan hasil belajar sangat dibutuhkan keterampilan. Keterampilan dalam mengajar, memilih Alat Peraga ( Media ), metode dan teknik yang akan digunakan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar  belakang masalah yang di uraikan maka rumusan masalah yang di rumuskan adalah apakah   penggunaan  Alat Peraga ( Media )  dalam    pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dengan  memanfaatkan  alat peraga (Media) secara khusus tujuan tersebut adalah:Untuk meningkatkan hasil belajar  Sains  pada siswa kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
 Penelitian ini bermanfaat sebagai motivasi pendidikan. Dengan menggunakan Alat Peraga ( Media) mengembangkan pendekatan pembelajaran model kerja kelompok, dan demonstrasi pada tiap mata pelajaran di sekolah dasar.
1.    Bagi siswa dapat meningkatkan aktifitas, motivasi minat, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat menumbuh kembangkan kreativitas belajar pada diri siswa.
2.    Bagi guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mengajar guru, serta dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan melalui penggunaan Alat Peraga dan metoda yang tepat pada saat proses pembelajaran.
3.    Bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dijadikan salah satu alternatif atau masukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar. 
                                        

KAJIAN PUSTAKA.

A.  Hasil Belajar.
1.    Pengertian hasil belajar dan pembelajaran.
Hasil belajar siswa merupakan faktor penting dalam pendidikan. Secara umum  hasil belajar dipandang sebagai problem pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan siswa informasi yang telah didapatnya. Beberapa pendapat tentang hasil belajar diantaranya adalah Mulyono Abdurrahman (2003:37) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Hasil belajar merupakan gambaran tingkatan penguasaan siswa terhadap sasaran pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur berdasarkan skor jawaban benar pada soal tang disusn sesuai dengan sasaran belajar (Cristiana Demaja WS:2004).
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Romiszowki (2003:38) bahwa hasil belajar merupakan keluaran (autput) dari sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
                    Sedangkan pembelajaran adalah sebagai suatu sistem yang harus direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku. Pembelajaran merupakan kegiatan yang di lakukan untuk menganalisasi dan meningkat intensitas dan kualitas pada diri peserta didik. Menurut Gagne dan Wager  (1992 ) Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang di rancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Tujuan pembelajaran mengacu  pada kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setela mengikuti suatu pembelajaran tertentu. Misalnya setelah belajar sains siswa mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang mana sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh siswa.   
                                                            
2.  Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
a.    Faktor guru.
Guru adalah pengelolah  pembelajaran. Pada faktor ini yang harus
diperhatikan adalah keterampilan mengajar, mengolah tahapan pembelajaran serta menggunakan media dan mengelola waktu.
b.    Faktor siswa
  Siswa adalah subjek yang belajar, pada faktor siswa yang harus  diperhatikan adalah krakteristik siswa baik krateristik khusus maupun krateristik umum. Salah satu kerateristik umum dari siswa adalah usia, sedangkan krakteristik khusus dapat di lihat dari berbagai sudut antara lain gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah modalitas belajar siswa, siswa dapat belajar dengan melihat (visual) dengan cara mendengar (auditorial) dan dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh (kinestetik). Selain gaya belajar karesteristik khusus ini dapat di analisa melalui kecerdasan majemuk. Keresteristik lainnya adalah di lihat dari kesulitan belajar yang di alami siswa pada bidang-bidang tertentu.

c.    Faktor Kurikulum.
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam mengorganisasikan tujuan dan isi pembelajaran. Pada faktor ini perlu di perhatikan bagaimana merealisasi kedua komponen dengan komponen lain, yaitu metode dan evaluasi.



d.   Faktor Lingkungan.
Lingkungan atau latar adalah konteks terjadinya pengalaman belajar. Pada faktor ini perlu di perhatikan lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang menunjang situasi interaksi belajar mengajar secara optimal.   
                                                      
B.            Media Pendidikan.
1.    Pengertian Media Pendidikan.                                                                               
Media pendidikan merupakan aspek penting dalam membantu guru menyampaikan bahan ajaran, disamping mempermudah murid-murid dalam menerima bahan ajaran. Menurut Gagne (1970) dan Arief S.S (1989:) dikatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belejar. Sedangkan Briggs (1970) mengatakan  bahwa media pendidikan adalah segala alat fisik yang dapat  menyajikan  peran  serta  merangsang  siswa  untuk  belajar. Selanjutnya Winkel (1991:187) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana nonpersonal yang di gunakan  atau di sediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan instruksional.

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.

1.    Jenis-jenis Media Pendidikan
Media atau alat bantu mengajar banyak sekali jenisnya dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan serta pengaruh di dalam proses belajar mengajar. Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajar, alat mengajar tidak ada artinya tanpa adanya aktivitas dari guru sendiri. Karena itu alat-alat tersebut tidak mungkin dapat menggantikan peranan guru, tetapi membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru. 
                                                                                              
Adapun jenis alat bantu (media) pengajaran menurut Kosasih Jahiri adalah :
-          Bahan bacaan seperti: buku, koran, majalah folder dan bahan cetakan lainnya.   
-          Bahan kemasyarakatan, kemanusian, studi lapangan observasi, survey lapangan.
-          Bahan Audio Visual Aids (AVA) antara lain model bagan, gambar, film, grafik,peta globe dan lain-lain.

2.    Hubungan Media Pendidikian Dengan Peningkatan Hasil Belajar
  Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang di atur oleh guru, akan dapat mempertinggi hasil belajar para siswanya. Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar siswa, yaitu berkenan dengan manfaat media pengajaran adalah sebagai berikut :

a.    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.    Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.
c.    Metode mengajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.   Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lainnya. (Nana Sudjana: 1991:2)
  Berdasarkan pendapat diatas, jelaslah bahwa menggunkan media pengajaran akan lebih menarik bagi siswa di bandingkan dengan cerita guru. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.                                                                                               
  Peningkatan hasil belajar sangat dibutuhkan keterampilan. Keterampilan         dalam mengajar, memilih media, metode dan teknik yang akan digunakan untuk lebih mengoptimalkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.                                                                    
  Untuk itu berbagai cara dan upaya yang ditempuh  agar  permasalahan dalam proses pembelajaran bisa dilaksanakan. Salah satu cara dengan menggunakan Alat Peraga untuk mempermudah komonikasi dan intraksi antara guru dan siswa, Penggunaan Alat Perga yang tepat sebagai mediasi atau perantara dalam menyampaikan pesan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
  
PELAKSANAAN  PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.

A.  Subjek, Tempat, dan Waktu Serta Pihak yang Membantu Penelitian.

1.    Subjek Penelitian
      Subjek  penelitian  dalam suatu penelitian adalah siswa, serta guru sebagai observasi dan pengolaan data dari suvervisor sebelum proses belajar mengajar. Guru yang di dimaksud adalah guru yang mengajar di kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur. Sedang siswa yang di maksud adalah siswa kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur yang berjumlah 5 orang dengan jumlah siswa laki- laki sebanyak 5 orang dan siswa perempuan sebanyak 0 orang.

2.    Tempat Penelitian           
      Tempat penelitian di SD Negeri 019 Sungai Nyiur di kelas IV kelas tersebut di pilih karena berkaiatan  dengan penulis, di mana penulis sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) kelas IV SDN. 019 Sungai Nyiur.

3.    Waktu Penelitian
      Waktu penelitian Sains dengan materi Makanan Hewan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jadwal perbaikan pembelajaran
No
Hari  tanggal
Pukul
Mata Pelajaran
Kelas
Supervisor 2
Ket
1
KAMIS
03-10-2013

10.55-12.05
Sains
IV
SYAFRIN,S.Pd.SD.
Siklus 1
2
KAMIS
10-10-2013

10.55-12.05
Sains
IV
SYAFRIN,S.Pd.SD.
Siklus II

                                                 Tabel 1.3
                             
4.    Pihak Yang Membantu Penelitian
  Pihak yang membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : Dosen Pemantapan Kemampuan Profesi (PKP), Suvervisor 1 dan 2, Kepala SDN 019 Sungai Nyiur dan rekan-rekan majelis guru yang ada di SDN 019  Sungai Nyiur.

B.  Desains Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan deskriptif kualitatif, Menurut Ebbutt dalam Wiriaatmadja (2008 :12) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindaka-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan hasil refleksi, mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan Elliot (1991) melihat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai kajian dari sebuah situasi social dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
      Menurut Kemmis dan Mc dalam Arikunto (2006 : 97) mengatakan bahwa ada empat langkah dan pengulangannya dalam PTK, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1.        Rencana Perbaikan
Rencana program perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran Sains yang akan diperbaiki diawali dengan menganalisis kemampuan siswa berdasarkan nilai  latihan pada mata pelajaran Sains yaitu materi makanan hewan.
Dilanjutkan dengan menganalisis jenis kelamin siswa, guru membentuk kelompok belajar yang nantinya terdiri dari siswa laki-laki saja.
Pembentukan kelompok belajar juga dianalisis berdasarkan suku, agama, dan tempat tinggal siswa agar terdapat pendistribusian yang merata pada setiap kelompok belajar siswa.
Setelah itu dilakukan analisis materi tentang makanan hewan dan pengelompokannya dilakukan analisis metode pembelajaran dengan menggunakan Alat Peraga (media) untuk meningkatkan hasil belajar Sains dengan tujuan penerapannya dikelas akan lebih optimal. Analisis terhadap metode pembelajaran juga dilakukan agar tujuan pembelajaran yang tergambar pada indikator pencapaian dapat terwujud.
                 Kemudian dibuatlah perangkat pembelajaran yang terdiri atas :
a.    Siklus pembelajaran
b.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c.    Evaluasi untuk penilaian berupa soal-soal latihan yang selanjutnya        dijadikan laporan penelitian ini.

2.         Pelaksanaan perbaikan
Proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada mata pelajaran Sains melalui empat  tahapan :
a.    Tahap persiapan
b.    Tahap pelaksanaan
c.    Tahap observasi
d.   Tahap refleksi

        Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam perbaikan pembelajaran Sains pada :

SIKLUS 1
1.       Tahap persiapan
a.       Mendesain perangkat pembelajaran mulai dari menyusun silabus, RPP sampai dengan menyusun tes hasil belajar.
b.      Guru menyiapkan media pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar.
c.       Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan latihan.

2.     Tahap Pelaksanaan
a.    Kegiatan Awal (5 menit)
-       Mengkondisikan kelas
-       Apersepsi, tentang pelajaran yang lalu
-       Menyampaikan materi pokok pembelajaran
-       Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok mereka masing-masing.

b.    Kegiatan Inti (55 menit)
-       Memberikan informasi tentang materi pembelajaran dan memberikan arahan tentang makanan hewan dan pengelompokan nya .
-       Siswa dibagi 2 kelompok belajar, siswa membahas tentang makanan hewan  yang ada disekitar  lingkungan siswa.
-       Guru membagikan LKS.
-       Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya masing-masing tentang materi pembelajaran.
-       Siswa mengisi LKS dengan bimbingan guru.


c.    Kegiatan Akhir (10 menit)
-       Seorang siswa mewakili kelompuknya maju kedepan untuk mempersentasekan hasil kerjanya dan kelompok lain di minta untuk menanggapinya dan mencocokannya.
-       Memberikan tugas untuk pekerjaan rumah (PR).                                                                                   
-       Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran dengan bimbingan guru.

3. Tahap Observasi
Pengamatan kegiatan guru dilakukan pada saat proses tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan guru. Pada penelitian ini supervisor 2 yang bertindak sebagai pengamat adalah bapak Syafrin,S.Pd.SD seorang kepala sekolah SDN 019 Sungai Nyiur. Pengamat melakukan pengamatan berdasarkan lembar pengamatan guru yang telah disiapkan pada tahap perencanaan.

4, Tahap Refleksi
Setelah mengumpulkan berbagai data dari hasil pengamatan tindakan perbaikan siklus 1 pada mata pelajaran Sains dengan materi makanan hewan kelas IV SDN. 019 Sungai Nyiur tahun pelajaran 2013/2014 di peroleh nilai rata-rata 75 ini di sebabkan adanya kelemahan yang di temui yaitu siswa belum memahami materi pelajaran karena guru tidak menggunakan alat peraga (media).

Maka langkah selanjutnya menganalisis kekurangan dan kelebihan maupun keunggulan tindakan perbaikan yang akan di laksanakan pada siklus 2 dengan menggunakan alat peraga (media).
                         
SIKLUS 2                           
1.                                 Tahap persiapan,
a.    Mendesain perangkat pembelajaran mulai dari menyusun Silabus, RPP sampai dengan menyusun tes hasil belajar.
b.    Guru menyiapkan media pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar.
c.    Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan latihan.
                                                                                                              
2.    Tahap Pelaksanaan
a.    Kegiatan Awal (10 menit)
Apersepsi
-       Guru memberikan contoh penggolongan hewan berdasarkan makanannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
    Motivasi Siswa
-       Siswa disuruh kedepan untuk menuliskan beberapa contoh  penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya.

b. Kegiatan Inti (45 menit)
-       Guru membagi siswa beberapa kelompok.
-       Guru memberi pengarahan singkat tentang penggolongan  hewan, pengertian jenis hewan berdasarkan makanannya.
-       Siswa melakukan demonstrasi dan mendiskusikan tentang materi pelajaran dengan kelompoknya dengan bimbingan guru.

c. Kegiatan Akhir (15 menit)
   Mengevaluasi
-       Seorang siswa maju kedepan menuliskan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain di minta untuk menanggapinya.
-       Membuat kesimpulan tentang materi dengan bimbingan guru.
-       Mengevaluasi hasil.
-       Memberi tugas Pekerjaan Rumah (PR).

      3.Tahap Observasi
                   Pengamatan kegiatan guru dilakukan pada saat proses tindakan yang                      di  lakukan   dengan   menggunakan   lembar    pengamatan  guru.
                 Pada penelitian ini supervisor 2 yang bertindak sebagai pengamat adalah Bapak Syafrin,S.Pd.SD. Seorang guu SDN 019 Sungai Nyiur. Pengamat melakukan pengamatan berdasarkan lembar pengamatan guru yang telah disiapkan pada tahap perencanaan.
                                                                                                                                        4.Tahap Refleksi
Setelah mengumpulkan berbagai data dari hasil pengamatan tindakan  perbaikan siklus 2 pada mata pelajaran Sains dengan materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan nya kelas IV SDN. 019 Sungai Nyiur tahun pelajaran 2013/2014.
Penyajian materi dengan menggunakan alat peraga (media) terlihat   perubahan perilaku berdampak kepada hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga (media) dapat meningkatkan hasil belajar Sains siklus 1 rata-rata kelas 75 dan pada siklus 2 nilai rata-rata kelas menjadi 80. 

C.  Teknik Analisis Data.
       Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis data sesuai dengan soal penelitian yang telah ditetapkan. Prosedur pegolahannya pertama membuat tabulasi data, kedua mencari presentasi, didiskripsikan dan dianalisis secara kwalitatif. Teknik  analisis yang digunakan adalah penggunaan rumus persentase.

A.  Muri Yusuf ( 1995 : 65 ) mengemukakan bahwa formulasi dari rumus persentase adalah :
               
Keterangan :
                                          P                 = Persentase
                                          F                 = Frekuensi
                                          N                 = Total Sampel/Jumlah sampel
                                          100%          = Ketetapan   

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Deskripsi Persiklus
SIKLUS I
a.    Tahap Persiapan
Siklus I penelitian ini sudah menggunakan perangkat pembelajaran dan  menerapkan model pembelajaran mulai dari menyusun Silabus, RPP sampai dengan menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).
b.    Tahap Pelaksanaan
Siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 03 Oktober 2013, dengan materi  pembelajaran “Makanan Hewan”. Pelaksanaan perbaikan di mulai 10.5512.05. Pada siklus ini pembelajaran di awali dengan memotivasi siswa berupa beberapa petanyaan. Langkah- langkah kegiatan awal di sesuakan dengan rencana pembelajaran. Kemudian guru menuliskan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan yang di berikan guru sebagai motivasi sifatnya masih terlalu  umum, sehingga siswa kurang merespon pertanyaan yang tersebut. Dalam pengembangan materi pembelajaran tidak di hubungkan dengan kegiatan sehari-hari. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa hanya sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Guru kurang memperhatikan siswa metode yang di gunakan cukup bervariasi seperti tanya jawab dan diskusi. Namun dalam proses pembelajaran guru tidak optimal membantu siswa sehingga siswa sulit memahami materi.
 Pada saat mengakhiri pembelajaran langsung memberi evaluasi tanpa menyimpulkan hasil temuan dan pembahasan materi yang sudah di bahas. Guru hanya menyuruh kelompok untuk membacakan hasil pekerjaannya.
c.          Tahap Observasi
Pengamatan telah dilakukan guru bahwa siswa sudah menunjukan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran dan  alat peraga dalam pembelajaran Sains kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur
d.   Tahap Refleksi
Berdasarkan data siklus I rata-rata siswa mata pelajaran Sains hanya 75,00. Ini disebabkan guru belum menggunakan Alat Peraga (Media), langkah selanjutnya tindakan perbaikan dilakukan dengan menggunakan Alat Peraga (Media).
   Secara keseluruhan diperoleh data hasil belajar siswa pada siklus 1, sebagaimana pada tabel dibawah ini :
Rekapitulasi Evaluasi Tindakan Perbaikan
Mata Pelajaran IPA (Sains)
                     Kelas IV SDN. 019 Sungai Nyiur

No

Nama Siswa
L / P
Nilai Siklus 1
1
Nasrul
L
25
2
M.Maulana
L
50
3
Nurasmari
L
100
4
Ilham Hasyoni
L
100
5
Ariya
L
100



Jumlah

375
Rata-rata

75,00
Nilai tertinggi

100
Nilai terendah

25
                                                  
                                           Tabel 2.4
SIKLUS  II
a.         Tahap Persiapan
Siklus II penelitian ini  sudah menggunakan perangkat pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran mulai dari menyusun  silabus, RPP sampai dengan menyusun tes hasil belajar dan menyiapkan lembar kerja siswa serta latihan.                                                                                   
 Pelaksanaan siklus 2 pada hari Kamis 10, Oktober 2013 dimulai pukul 10.5512.05 pada siklus ini Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan alat peraga dan metode pembelajaran. Siswa terlihat antusiasi dan termotovasi ingin memperagakan langsung media yang telah disediakan oleh guru.
 Hal ini memicu rasa keingintahuan siswa yang biasanya bersikap pasif dan enggan bertanya menjadi aktif dan banyak bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peningkatan aktifitas dan keterlibatan     Siswa  tentu saja memberi sinyal positif terhadap proses perbaikan tindakan kelas khususnya, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar sesuai yang diinginkan. Siswa dapat menuntaskan pembelajaran secara keseluruhan.

b.        Tahap Observasi
Pengamatan telah dilakukan guru bahwa siswa sudah menunjukan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan  dan  Alat dalam pembelajaran Sains kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur .

c.         Tahap Refleksi
Berdasarkan data siklus II rata-rata siswa mata pelajaran Sains hanya 80,00. Ini disebabkan guru sudah menggunakan perangkat pembelajaran,Alat alat Perga (Media) dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sebaik mungkin.
Dan melihat sejauh mana tindakan perbaikan yang sudah di capai dan apa saja yang belum di lakukan untuk meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Rekapitulasi Evaluasi Tindakan Perbaikan Mata Pelajaran IPA (Sains)
Kelas IV SDN. 019 Sungai Nyiur

No

Nama Siswa
L / P
Nilai Siklus 2
1
Nasrul
L
75
2
M.Maulana
L
75
3
Nurasmari
L
75
4
Ilham Hasyoni
L
100
5
Ariya
L
100
Jumlah
425
Rata-rata
85,00

Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
75

Tabel. 3.4

  Data pada Tabel di atas  terjadi perubahan nilai yang di peroleh siswa jika dibandingkan data pada siklus I. Terbukti bahwa pada siklus II perbaikan lebih optimal sehingga daya serap masuk katagori baik. Pencapaian kreteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Sains adalah 85 berarti kreteria ketuntasan minimal pada siklus II telah tercapai. 

Untuk lebih jelasnya hasil perbaikan pembelajaran prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rekapitulasi Nilai Hasil Perbaikan Pembelajaran
Mata Pelajaran IPA (Sains)
KKM 60
No
Nama Siswa
L/P
Nilai
Keterangan

Pra Siklus
Siklus I
Siklus II

1.
Nasrul
L
25
25
75
Tuntas

2.
M.Maulana
L
25
50
75
Tuntas

3.
Nurasmari
L
50
100
75
Tuntas

4.
Ilham Hasyoni
L
100
100
100
Tuntas
5.
Ariya
L
100
100
100





Jumlah





Rata-rata





Nilai tertinggi





Nilai terendah






Rikapitulasi Evaluasi Katagori Nilai Tindakan Perbaikan Pembelajaran kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur Tahun Pelajaran 2013 / 2014
No
Rentang Nilai
Katagori
Frekwensi
Ket
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2

1.
2.
3.
4.
5.
6.

91 – 100
81 – 90
71 – 80
61 – 70
51 – 60
<      50

Istimewa
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali



  1
  6
  8
 11



 
  3,85%
23,08%
30,76%
42,31%


  1
7
8
9
  1


  3,85%
26,92%
30,76%
34,62%
  3,85%

   1
  3  10
  9
  3

  3,85%
11,54%
38,46%
34,62%
11,54%

Jumlah
26
100%
26
100%
26
100%

                                                                                                    


B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.       
           Kegiatan perbaikan tindakan kelas yang sudah dilakukan pada mata pelajaran Sains dengan materi ”Makanan Hewan”  dari data awal, siklus 1 dan siklus 2  mengalami peningkatan baik proses maupun hasil belajar. Pada awal perbaikan tindakan rata - rata perolehan nilai antara <50 - 80 dengan katagori cukup ke kebawah dari 5 siswa.
              Pada siklus 1 perolehan nilai rata - rata   <50 – 90 dengan katagori lebih dari cukup dari 2 orang siswa, yaitu jumlah siswa yang mendapat nilai < 50, 1 orang. 51-60, 1 orang. 81 – 90, 3 orang.  Pada siklus ini masih ada siswa yang belum menuntaskan pembelajaran sesuai KKM ( keriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan. Sehingga tindakan perbaikan dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus 2.
               Pada siklus 2 pelaksanaan perbaikan tindakan kelas dilakukan dengan  menggunakan Alat Peraga (Media). Siswa termotivasi ingin mempergunakan     langsung Alat Peraga (Media) yang telah disediakan oleh guru. Hal ini rasa   keingintahuan siswa yang biasanya bersipat fasif dan enggan bertanya pada saat proses  pembelajaran berlangsung, menjada aktif dan banyak bertanya.
           Hal tersebut diatas ternyata memberi sinyal positif terhadap proses pembelajaran tindakan kelas khususnya. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Siswa dapat menuntaskan pembelajaran secara keseluruhan. Pada siklus 2 ini peningkatan hasil belajar sangat memuaskan. Jumlah siswa yang mendapat nilai 51 < 75, 3 orang, 81 – 90, 2 orang.
           Secara keseluruhan hasil perbaikan tindakan kelas untuk pembelajaran Sains yang dilakukan dapat menuntaskan dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD  Negeri 019 Sungai Nyiur Tahun Ajaran 2013/2014,  yaitu nilai rata - rata dari data Pra Siklus 60 dan pada  siklus 1  75 dan pada siklus 2 menjadi 85.

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT.

1 . Simpulan.
            Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran Sains dengan menggunakan Alat Peraga ( Media ) berdampak positif terhadap kemajuan hasil belajar Sains siswa kelas IV SD Negeri 019 Sungai Nyiur.
Untuk itu dapat ditarik kesimpulan:
a.    Dengan menggunakan Alat Peraga ( Media ) dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
b.    Dengan menggunakan Alat Peraga ( Media ) dapat meningkatkan hasil belajar Sains siklus 1 rata-rata kelas 75 dan siklus 2 rata-rata kelas menjadi 85.

2.    Saran Tindak Lanjut.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah di lakukan maka penulis ingin mengemukakan  saran.
a.       Kepada pihak sekolah kiranya dapat memberikan perhatian kepada guru, terutama dalam penyedian Alat Peraga (Media) pembelajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
b.      Apabila Bapak dan Ibu guru menggunakan Alat Peraga (Media) hendaknya menggunakan Alat Peraga ( Media )  yang tepat.


DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, Suharsimi, dkk  (2008), Penelitian Tindakan Kelas
(Jakarta : Bumi Aksara)
Mulyana, E. (2005) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. (Bandung. PT. Remaja Rosdakarya).
Slameto (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Renika Cifta)
Tim FKIP PDGK 4501 (2008), Pemantapan Kemampuan Propesional, (Jakarta Universitas Terbuka Press).
Udin. S Winataputra, dkk (2007) , Tiori Belajar dan Pembelajaran
(Jakarta : Pusat Penerbit UT)
IGAK Wardani, dkk (2007), Penelitian Tindakan Kelas
(Jakarta : Pusat Penerbit UT)
Werkanis ; Hamadi, Marlius (2003) Strategi Mengajar Dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Pekanbaru : Sutra Benta Perkasa)













 
Themes by karil