Sekolah merupakan lembaga pendidikan
dan pengajaran disekolah,guru memegang peranan yang penting dalam mengelola
pembelajaran untuk mencapai keberhasilan pendidikan secara optimal berdasarkan
penguasaan materi.
Selain suatu hasil keberhasilan
dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas ialah menguasai media
pembelajaran, sebab kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah
kominikasi, dalam proses komunikasi ini guru berperan sebagai komunikator yang
akan menyampaikan pesan kepada siswa, agar dapat diterima oleh siswa, maka
perlu suatu alat yaitu media pembelajaran
Pelajaran matematika salah satu pelajaran
yang sangat penting ditingkat SD, SMP dan SMU, khususnya ditingkat Sekolah
Dasar pembelajaran matematika yang lebih menekankan kepada nalar yang konkrit
yang di dalamnya terdapat materi yang dikaitkan dengan kegiatan masyarakat
sehari – sehari, seperti menghitung, menjumlah, mengalihkan dan membagi sebagai
aplikasi dari pembelajaran ini.
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai siswa beranggapan pembelajaran matematika adalah
suatu pembelajaran yang sulit, akan tetapi menarik untuk dipelajari, banyak
para siswa dibuat pusing untuk Mencari jawaban meskipun demikian mereka
dituntut untuk menjawab pertanyaan,mereka harus mampu menuntaskan walaupun
hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau di bawah
standar KKM.
Menurut Kurikullum ingkat satuan pendidikan (KTSP
2006:18). Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampaan sebagai
berikut:
a.
Memahami konsep Matematika menjelaskan
keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara lues akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
b. Menggunakan
penalaran pada pola dan sipat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika.
c.
Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
e.
Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematikan dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tau, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta
sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.dentifikasi Masalah.
Pembelajaran yang berhasil di tunjukan
dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran biasanya di nyatakan dengan nilai hasil belajar,
namun demikian kenyataan yang muncul dilapangan berdasarkan analisis dan
refleksi hasil tes formatif pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri
011 Desa Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir Riau,
menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
tersebut. Terbukti hanya 2 atau 25% orang dari 8 siswa yang mencapai tingkat
penguasaan materi dan 6 atau 75% orang yang tidak mencapai tingkat penguasaan
materi.
Sebagai penulis yang peduli terhadap
pendidikan berupaya untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
tersebut dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran, untuk mencoba memecahkan
permasalahan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika, penulis
mencari alternatif yang mungkin dapat digunakan dan memberi kemudahan bagi
siswa menerima materi pelajaran.
Dari
berbagai macam media pembelajaran penulis mencoba menggunakan alat peraga
bangun datar sederhana untuk meningkatkan pembelajaran matematika khusus kelas
V di SD Negeri 011 Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah.
1.
Identifikasi masalah
Berdasarkan
masalah yang terjadi pada pembelajaran awal tersebut diatas penulis
mengidentifikasi beberapa masalah,diantaranya tidak tersedia buku paket baik dari
sekolah maupun dari siswa sendiri, tidak tertarik untuk belajar matematika dan
takut untuk mengajukan pertanyaan terhadap materi yang sulit.
2.
Analisis
Masalah
Dari beberapa masalah yang
identifikasi, maka dapat penulis menganalisis dari kondisi tersebut yang
bersumber daru guru dan siswa diantaranya
a. Penyebab
dari guru adalah :
1) Penggunaan
media yang kurang menarik
2) Guru
tidak mampu memotivasi siswa
3) Guru
kurang menguasai materi
4) Guru
tidak melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran
b. Penyebab
dari siswa adalah :
1) Siswa
kurang tertarik terhadap pelajaran matematika
2) Siswa
bosan dengan metode yang di sampaikan guru
3) Siswa
merasa tidak di libatkan saat proses pembelajaran.
3.
Alternatif dan prioritas pemecahan
masalah
Salah satu usaha dalam meningkatkan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan alat peraga yang
dapat menarik perhatian siswa dan merangsang siswa proses belajar siswa
Dengan
menggunakan alat peraga dapat menghubungkan guru dengan materi yang akan di
sampaikan guru,alat peraga bisa trapesium, layang layang yang terbuat dari
karton bekas atau kardus bekas sehingga lebih ekonomis.
Dari
beberapa gambaran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 011
Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah tahun pelajaran 2013/2014 dengan judul :
Penerapan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
matematika dengan materi menghitung luas bangun datar sederhana di kelas V SD
Negeri 011 Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang di kemukan di awal maka masalah yang akan di kaji dalam
penelitian ini di rumuskan sebagai berikut :
1. Apakah
dengan penerapan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
di kelas V?
2. Apakah
dengan penerapan alat peraga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran matematika di kelas V?
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan di
laksanakan nya penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
1.
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui alat peraga .
2.
Memperbaiki proses pembelajaran sehingga kriteria
ketuntasan belajar tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi siswa
:
a) Meningkatkan
hasil belajar siswa
b) Terciptanya
suasana belajar yang nyaman, menarik, bervariasi dan menyenangkan sehingga
membantu siswa meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran
c) Menumbuhkan
motivasi dan meningkatkan prestasi siswa pada pelajaran matematika khususnya
pada materi menghitung luas bangun datar sederhana
d) Dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika siswa berperan aktif
2. Bagi guru :
a) Memiliki
pengalaman belajar dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman
b) Terbiasa
mengambil keputusan dan perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah kaidah yang
dapat di pertanggung jawabkan
c) Meningkatkan
profesionalitas guru
d) Menjadi
pedoman untuk menentukan langkah tindakan yang akan diambil dalam mengelola
kelas
3. Bagi
sekolah :
a) Meningkatkan
mutu pendidikan
b) Sebagai
bahan pertimbangan kepala sekolah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan
peningkatan mutu sekolah
4. Bagi
pendidikan secara umum :
a) Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan
b) Mendorong
terjadinya perubahan kearah yang lebih baik
5. Bagi
peneliti :
Sebagai
landasan untuk menindak lanjuti penelitian pada ruang lingkup yang lebih luas.
Kajian
Pustaka
A. Pengertian
Matematika
Menurut Hollands (1995 : 81). Matematika adalah suatu sistem yang
rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (tim penyusun KBBI, 2007 : 723)
matematika diartikan sebagai ”ilmu tentang bilangan hubungan antara bilangan,
dan prosedur bilangan operasional dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan”
James (Dalam Suherman, 2001 : 16). Menyatakan bahwa pengertian
dari Matematika adalah konsep ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, dan konsep – konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terjadi kedalam tiga
bidang yaitu : Aljabar, analisis, dan geometri.
Dari berbagai pendapat yang dikemukan oleh para ahli tentang
depinisi matematika diatas maka dapat dikemulakan bahwa matematika adalah
konsep ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep –
konsep yang memiliki struktur besar yang berhubungan satu dengan yang lainnya
yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.
B. Media
Pembelajaran (Alat Peraga)
Menurut Soeparno (1987 : ) pada hakikatnya adalah suatu alat yang
digunakan untuk menyesuaikan suatu konsep tertentu saja. Misalnya seorang guru
matematika. Hamalik (1982 : 23), menyatakan media pendidikan adalah alat
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi
dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pengertian alat peraga
adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Pelaksanaan
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A.
Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak
yang Membantu Penelitian
1. Subjek
Penelitian
Penelitian
ini di lakukan oleh guru yang bersangkutan, objek penelitian ini siswa kelas V
SD Negeri 011 Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah yang jumlah siswa keseluruhan 8
orang yang terdiri dari 4 siswa laki laki dan 4 siswa perempuan.
2. Tempat
Penelitian
Penelitian
tindakan kelas ini di laksanakan di SD Negeri 011 Kuala Enok Kecamatan Tanah
Merah.
3. Waktu
Penelitian
Penelitian
siklus 1 dan 2 di mulai pada pada bulan september sampai oktober di semester 1
tahun ajaran 2013/2014,waktu pelajaran di sesuaikan dengan jadwal pelajaran di
kelas,seperti di kolom table berikut :
Tabel 3.1
No
|
Siklus
|
Hari/Tangga
|
Jam
|
Pelajaran
|
1
|
1Pertemuan 1
|
Rabu
01 - 10 - 2013
|
09,30- 10,40
|
Matematika
|
2
|
1 Pertemuan 2
|
Kamis 03 - 10 - 2013
|
10,55 - 12,05
|
Matematika
|
3
|
2 Pertemuan 1
|
Rabu
09 -10 – 2013
|
09,30 -10,40
|
Matematika
|
4
|
2 pertemuan 2
|
Kamis 10 - 10 - 2013
|
10,55 - 12,05
|
Matematika
|
4. Pihak yang
membantu
Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas di bantu seseorang yang bertindak sebagai supervisor
yaitu :
1. Supervisor
1 yaitu Ibu Dra, Hj Suriati M, sebagai pembimbing untuk memeriksa laporan PKP
2. Supervisor 2 yaitu Bapak Hendri Yunan, S. Hum, bertugas
mengamati dan memberikan masukan untuk melaksanakan praktek perbaikan
pembelajaran berdasarkan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan.
B.
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus
Pertama
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan 2 kali
pertemuan, setiap pertemuan melalui 4 tahap yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan pengumpulan data dan refleksi.
a) Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada
siklus 1, di awali dengan membuat perencanaan, dengan merumuskan masalah hasil
pengamatan terhadap kejadian di dalam kelas tindakan pada pra siklus,
selanjuntnya mengumpulkan data yang yang
diperlukan untuk perencanaan seperti :
-
Mengadakan bimbingan dengan supervisor 2
-
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
(RPP)
-
Menyiapkan lembar observasi
-
Menyusun alat peraga, evaluasi, buku
pedoman yang relevan.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran ini di
laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Siklus 1 dilaksanakan pada
rabu dan kamis tanggal 02 dan 03 oktober,siklus 1 merupakan langkah untuk
melakukan tidakan perbaikan dalam hal ini mengambil materi ajar menentukan luas
bangun datar sederhana, dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Kegiatan
awal (10 menit)
-
Melaksanakan rutinitas kelas
-
Siswa diajak melihat melihat bagun datar
yang ada di dalam kelas
-
Menyebutkan bangun datar yang ada di
dalam kelas ?
-
Papan tulis di depan kelas berbentuk ?
2. Kegiatan
inti (50 menit)
-
Guru melihatkan 2 gambar bangun datar
yang berbeda didepan kelas
-
Guru menanyakan kepada siswa bangun
datar apa yang ada didepan kelas
-
Guru menjelaskan kepada siswa garis
sejajar sama panjang dan tinggi dengan alat peraga trapesium
-
Guru menerangkan kembali rumus trapesium
-
Siswa di beri kesempatan untuk bertanya
-
Siswa di uji kemampuan dan pemahamannya
mengerjakan soal soal evaluasi
-
Lembaran evaluasi di isi siswa dengan
bimbingan dari guru
3. Kegiatan
akhir (10 menit)
-
Guru bersama siswa memberikan kesimpulan
materi yang telah di pelajari
-
Guru mengimpormasikan materi yang akan
dipelajari pada pertumuan selanjutnya.
c) Pengamatan
/ pengumpulan data
-
Pengamatan
Dilakukan pengamatan oleh Bpk. Hendri
yunan. S.Hum yang bertindak sebagai supervisor 2 dan Ibu Junaidah, S.Pd.I
sebagai penilai 1 secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Saat
menjalankan tugas nya posisi tempat duduk pengamat berada dibelakang terpisah
dengan tempat duduk siswa supaya dapat mengamati proses pembelajaran.
-
Pengumpulan
data
Pengumpulan data supervisor 2
menggunakan teknik observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu yaitu berupa
lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaan guna untuk mengetahui kemugkinan besar muncul masalah yang gunanya
untuk dimasukkan kedalam data untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
sebagai bahan untuk perbaikan selanjutnya.
-
Instrument
Instrument
atau alat yang digunakan untuk mempeoleh data yaitu :
Lembar observasi/pengamatan guru dan siswa
yang terisi serta lembar soal untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa.
d) Refleksi
Berdasarkan
hasil data pengamatan pada prasiklus motivasi siswa sangat rendah penulis
menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran antara
lain tidak tersedia buku paket baik dari sekolah maupun dari siswa itu sendiri,
tidak tertarik belajar matematika, takut mengajukan pertanyaan , guru tidak
memakai atau menggunakan alat peraga
sehingga siswa tidak termotivasi.Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan
pembelajaran pada siklus 1 ternyata motivasi siswa meningkat tetapi ada
beberapa siswa yang motivasi dibawah standar KKM maka perlu dilaksanakan
tindakan perbaikan untuk itu penulis melanjutkan perbaikan kesiklus II
2. Siklus
Kedua
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan 2 kali pertemumuan, setiap pertemuan
melalaui 4 tahap yaitu perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, pengumpulan
data dan refleksi.
a) Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada
siklus 1, di awali dengan membuat perencanaan, dengan merumuskan masalah hasil
pengamatan terhadap kejadian di dalam kelas tindakan pada pra siklus,
selanjuntnya mengumpulkan data yang yang
diperlukan untuk perencanaan seperti :
-
Mengadakan bimbingan dengan supervisor 2
-
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
(RPP)
-
Mmenyiapkan lembar observasi
-
Menyusun alat peraga, evaluasi, buku
pedoman yang relevan.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran ini di laksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah di tentukan. Siklus 1 dilaksanakan pada rabu dan kamis tanggal 09 dan 10
oktober,siklus 2 merupakan langkah untuk melakukan tidakan perbaikan dalam hal
ini mengambil materi ajar menentukan luas bangun datar sederhana, dengan
langkah langkah sebagai berikut :
1. Kegiatan
awal (10 menit)
-
Melaksanakan rutinitas kelas
(mengucapkan salam, mengabsen siswa, mengkondisikan kelas)
-
Siswa diajak melihat melihat bagun datar
yang ada di dalam kelas
-
Menyebutkan bangun datar yang ada di
dalam kelas ?
2. Kegiatan
inti (50 menit)
-
Guru melihatkan 4 gambar bangun datar
yang berbeda didepan kelas
-
Guru menanyakan gambar yang ada di depan
kelas
-
Guru menanyakan rumus trapezium dan
layang-layang
-
Salah seorang siswa kedepan untuk
menuliskan rumus trapezium dan laying-layang
-
Guru menerangkan kembali rumus trapezium
beserta contoh
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
yang ingin bertanya
-
Siswa diuji kemampuan dan pemahamannya
mengerjakan soal-soal evaluasi
-
Guru memberi penilaian terhadap evaluasi
yang telah diisi siswa
3. Kegiatan
akhir (10 menit)
-
Guru memberi kesimpulan materi yang
telah didiskusikan
-
Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajaripada pertemuan selanjutnya
c) Pengamatan
/ pengumpulan data
-
Pengamatan
Dilakukan pengamatan oleh Bpk. Hendri
yunan. S.Hum yang bertindak sebagai supervisor 2 dan Ibu Junaidah, S.Pd.I
sebagai penilai 1 secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Saat
menjalankan tugas nya posisi tempat duduk pengamat berada dibelakang terpisah
dengan tempat duduk siswa supaya dapat mengamati proses pembelajaran.
-
Pengumpulan
data
Pengumpulan data supervisor 2
menggunakan teknik observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu yaitu berupa
lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaan guna untuk mengetahui kemugkinan besar muncul masalah yang gunanya
untuk dimasukkan kedalam data untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
sebagai bahan untuk perbaikan selanjutnya.
-
Instrument
Instrument
atau alat yang digunakan untuk mempeoleh data yaitu :
Lembar observasi/pengamatan guru dan siswa
yang terisi serta lembar soal untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa.
d) Refleksi
Berdasarkan
hasil data pengamatan dari penulis mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus II
dapat disimpulkan bahwa factor yang paling penting untuk meningkatkan motivasi
siswa adalah mempersiapkan semua perangkat pembelajaran dan penggunaan alat
peraga yang tepat hal ini dibuktikan pada siklus ke II dengan meningkatnya
motivasi siswa.
C.
Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi tanda atau kode dan mengkategorikan data
sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data yang diperoleh.
Teknik analisis data terbagi dua yaitu data kualitatif data yang berbentuk
kata-kata bukan dalam bentuk angka contoh nya daya serap siswa dan data kuantitatif data yang berbentuk
angka atau bilangan contohnya jumlah siswa yang berhasil atau gagal dalam
pembelajaran.
Rumus
yang digunakan pada nilai hasil evaluasi adalah sebagai berikut :
Rumus
:

(Mulyati
Teti, 2006 : 116)
Keterangan
: KL :
Ketentuan Belajar Siswa
SS : Skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal ideal dari tes yang
bersangkutan
100 : Bilangan yang ditetapkan
Hasil
dan Pembahasan
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran*
Tindakan perbaikan
penelitian tindakan kelas (PTK) dalam pembelajaran ini penulis menerapkan alat
peraga pada pembelajaran matematika pada materi menghitung luas bangun datar
sederhan kelas V SD Negeri 11 Kuala Enok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan II siklus, setiap siklus dengan dua kali pertemuan dengan
rencana pembelajaran dan dua kali evaluasi. Pelaksanaan evaluasi pertama
setelah pertemuan kedua dan evaluasi kedua dilaksanakan setelah pertemuan
keempat. Nilai evaluasi pertama dihitung sebagai nilai hasil belajar siswa pada
siklus pertama dan nilai evaluasi kedua dihitung sebagai nilai hasil belajar
siswa pada siklus kedua.
Proses pelaksanaan
tindakan ini dilakukan beberapa tahap yaitu :
1. Prasiklus
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas V SD Negeri
011 Kuala Enok diperoleh hasil evaluasi dengan jumlah murid 8 orang diperoeh
data awal 2 orang murid yang memperoleh nilai tuntas atau 25% dan 6 orang murid
atau 75% memperoleh nilai yang tidak tuntas. Pembelajaran pada saat prasiklus
ini berpusat pada guru saja dan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru
saja, mencatat apa yang diperintahkan oleh guru setelah itu mengerjakan LKS
pada akhir pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang seperti itu hasil
evaluasi siswa sangat mengecewakan sehingga nilai kriteria ketuntasan siswa
sangat rendah.
2.
Siklus I
Pada siklus 1 ini dilaksanakan dua kali pertemuan dan satu kali
evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini diadakan pada tanggal 02
Oktober 2013 dan tanggal 03 Oktober 2013 satu kali evaluasi siswa.
Adapun
pelaksanaan sklus 1 dapat dilihat pada
perincian dibawah ini :
a. Pertemuan
pertama (Rabu, 02 ktober 2013)
Pada saat pertemuan pertama ini kegiatan proses pembelajaran
membahas tentang menemukan rumus luas layang – layang, adapun langkah-langkah
yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran yaitu :
-
Perencanaan perbaikan
Dalam perencanaan penulis telah mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang berkaitan dengan materi, mulai dari membuat RPP perbaikan,
menyusun silabus, mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan berupa gambar
layang – layang, mempersiapkan lembar pangamatan siswa dan guru serta tes hasil
belajar berupa LKS.
-
Pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan perbaikan yang akan penulis laksanakan mengacu pada
rencana perbaikan yang telah penulis disusun pada perecanaan pelaksanaan
pembelajaran matematika sebagai berikut :
1. Kegiatan
awal 10 menit)
v Melaksanakan
kegiatan rutinitas kelas mengucapkan salam mengabsen kelas, mengkondisikan
kelas
v Menanyakan
kembali pelajaran yang telah dipelajari
v Mengenalkan
bentuk bentuk bangun datar yang disekitar
2. Kegiatan
Inti (45 menit)
v guru melihatkan
gambar persegi panjang didepan kelas
v guru
mengarahkan siswa cara membuat garis
garis potong pada persegi panjang
v siswa
mencari bangun apa yang telah di buat nya
v guru
menerangkan ciri ciri bangun datar
v guru dan
siswa mencari rumus bangun datar dengan menghubungkan persegi panjang dengan
layang layang
v Guru
memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
v Siwa di uji
kemampuan dan pemahaman nya mengerjakan soal soal LKS
v Guru
memberikan penilain terhadap LKS yang telah di isi siswa
3. Kegiatan
Akhir (15 menit)
v Siswa dan
guru menyimpulkan pelajaran bahwa rumus layang layang merupakan turunan dari
rumus persegi panjang
v Guru
menginformasikan materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya
Metode yang telah penulis gunakan dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran ini penulis menggunakan metode demonstrasi, setelah itu penulis
membagikan LKS dan menyuruh salah satu siswa memperagakan alat peraga yang akan
diperagakan. Hampir setiap siwa mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengerjakan LKS.
b. Pertemuan
kedua (Kamis, 03 Oktober 2013)
Pada saat pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran membahas
tentang menghitung luas trapesium, adapaun langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada saat prose pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran yaitu :
-
Perencanaan perbaikan
Dalam proses perencanaan penulis telah mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang berkaitan dengan materi, mulai dari membuat RPP perbaikan,
menyusun silabus, mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan berupa alat
peraga, mempersiapkan lembar pengamat siswa dan guru serta tes hasil belajar
berupa evaluasi.
-
Pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan perbaikan yang telah penulis laksanakan mengacu pada
rencana perbaikan yang telah disusun pada pelaksanaan pembelajaran matematika
sebagai berikut :
1. Kegiatan
Awal (10 menit)
v Melaksanakan
kegiatan rutinitas kelas mengucapkan salam,mengabsen siswa, mengkondisikan
kelas
v Menanyakan
kembali pelajaran yang telah dipelajari
v Mengenalkan
bentuk – bentuk bangun datar didalam kelas
2. Kegiatan
Inti (45 menit)
v Guru
melihatkan 2 gambar bangun datar yang berbeda didepan kelas
v Guru
menanyakan gambar apa yang ada didepan kelas
v Guru
menanyakan rumus trapesium
v siswa
kedepan untuk menuliskan rumus trapesium
v Guru
menerangkan kembali rumus trapesium
v Guru
memberi contoh soal
v Guru
memberikan kesempatan kepada siswa kepada siswa yang ingin bertanya
v Siswa di
uji kemampuan dan pemahaman nya mengerjakan soalevaluasi
v Guru
memberikan penilaian terhadap evaluasi yang telah di isi siswa
3. Kegiatan
Akhir (15 menit)
v Guru memberikan
kesimpulan materi yang telah didiskusikan
v Guru
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
c. Pelaksanaan
evaluasi 1 (Sabtu, 05 Oktober 2013)
Pada
pertemuan ini penulis telah memberikan evaluasi I dengan materi pokok menemukan
rumus luas layang – layang dan menghitung luas trapesium .evaluasi dilakukan
diakhir pertemuan sebanyak 5 soal lima menit sebelum waktu berakhir, semua
lembar jawaban evaluasi dikumpulkan.
-
Pengamatan
Selama
proses pelaksanaann pembelajaran sedang berlangsung supervisor dan penilai
melakukan pengamatan atas keaktifan siswa dalam proses kegiatan pelaksanaan
pembelajaran serta kemampuan mengajar penulis. Hasil pengamatan siswa didukung
juga oleh hasil LKS dan evaluasi siswa diakhir pertemuan pada siklus I.
d. Refleksi
siklus pertama
Berdasarkan data dari hasil pengamatan pada perbaikan pembelajaran
pada tindakan pembelajaran siklus I pertemuan I dan II dapat direfleksi
ternyata hasil belajar siswa meningkat 5 orang atau 63% yang mencapai tingkat ketuntasan dan 3 orang
atau 37% yang tidak mencapai tingkat ketuntasan, hal ini disebabkan penulis
sudah menggunakan peragkat pembelajaran berupa alat peraga, tetapi dilihat dari
siklus I ada beberapa siswa yang hasil belajarnya dibawah standar KKM maka untuk
itu penulis perlu melaksanakan tindakan perbaikan kesiklus II.
3.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan satu kali
evaluasi. Proses kegiatan pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan pada
tanggal 09 Oktober 2013 dan tanggal 10 Oktober 2013 satu kali evaluasi siswa.
Adapun
pelaksanaan perbaikan siklus 1 ini dapat dilihat pada perincian dibawah ini :
a. Pertemuan
pertama (Rabu, 09 Oktobrer 2013)
Pada pelaksanaan pertemuan pertama ini kegiatan proses
pembelajaran membahas tentang menghitung luas layang – layang. Adapun
langkah-langkah yang dilaksanakan pada saat proses pelaksanaan tindakan
perbaikan pembelajaran siklus II yaitu :
-
Perencanaan perbaikan
Dalam perencanaan penulis mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan materi, mulai dari membuat RPP
perbaikan, menyusun silabus, mempersiapkan media yang digunakan berupa gambar,
mempersiapkan lembar pangamatan siswa dan guru serta tes hasil belajar berupa
LKS.
-
Pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan perbaikan yang penulis laksanakan mengacu pada rencana
perbaikan yang telah disusun pada perecanaan pelaksanaan pembelajaran
matematika sebagai berikut :
1. Kegiatan
Awal (10 menit)
v Melaksanakan
kegiatan rutinitas kelas mengucapkan salam,mengabsen siswa, mengkondisikan
kelas
v Menanyakan
kembali pelajaran yang telah dipelajari
v Mengenalkan
bentuk – bentuk bangun datar didalam kelas
2. Kegiatan Inti (45 menit)
v Guru
melihatkan 3 gambar yang berbeda didepan kelas
v Guru
menanyakan gambar apa yang ada didepan kelas
v Guru
menanyakan rumus layang layang
v Salah
seorang siswa kedepan untuk menuliskan rumus layang – layang
v Guru
menerangkan kembali rumus layang layang
v Guru
memberi contoh soal
v Guru
memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
v Siswa di
uji kemampuan dan pemahaman nya mengerjakan soal soal LKS
v Guru
memberi penilain terhadap LKS yang telah yang di isi siswa
3. Kegiatan
Akhir (15 menit)
v Guru
memberikan kesimpulan materi yang telah didiskusikan
v Guru
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
b. Pertemuan
kedua (Kamis, 10 Oktober 2013)
Pada pelaksanaan perbaikan pertemuan kedua ini proses kegiatan
pembelajaran membahas tentang menyelesaikan masalah tentang trapesium dan
layang – layang, adapaun langkah-langkah yang dilaksanakan pada saat proses pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran yaitu :
-
Perencanaan perbaikan
Dalam perbaikan perencanaan penulis mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang berkaitan dengan materi, mulai dari membuat RPP perbaikan,
menyusun silabus, mempersiapkan alat peraga , mempersiapkan lembar pengamat
siswa dan guru serta tes hasil belajar berupa evaluasi.
-
Pelaksanaan perbaikan
Proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan
mengacu pada rencana perbaikan yang telah disusun pada pelaksanaan pembelajaran
matematika sebagai berikut :
1. Kegiatan
Awal (10 menit)
v Melaksanakan
kegiatan rutinitas kelas mengucapkan salam,mengabsen siswa, mengkondisikan
kelas
v Menanyakan
kembali pelajaran yang telah dipelajari
v Mengingat
kembali macam macam rumus bangun datar trapesium dan layang layang
2. Kegiatan
Inti (45 menit)
v Guru
melihatkan 4 gambar yang berbeda didepan kelas
v Guru
menanyakan gambar apa yang ada didepan kelas
v Guru
menanyakan rumus trapesium dan layang layang
v Salah
seorang siswa kedepan untuk menuliskan rumus trapesium dan trapesium dan layang
layang
v Guru
menerangkan kembali rumus trapesium dan layang layang
v Guru
memberi contoh soal
v Guru
memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
v Siswa di
uji kemampuan dan pemahaman nya mengerjakan soal soal evaluasi
v Guru
memberi penilain terhadap evaluasi yang telah yang di isi siswa
3. Kegiatan
Akhir (15 menit)
v Guru
memberikan kesimpulan materi yang telah didiskusikan
v Guru
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
c. Pelaksanaan
evaluasi II ( Sabtu, 12 Oktober 2013)
Pada
saat pertemuan ini penulis memberikan
siswa evaluasi II dengan materi pokok menghitung luas layang – layang dan
menyelesaikan masalah tentang trapesium dan layang – layang . Evaluasi
dilakukan diakhir pertemuan kedua siklus II sebanyak 5 soal. Lima menit sebelum
waktu berakhir, semua lembar jawaban dikumpulkan.
-
Pengamatan
Selama proses
pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung supervisor dan penilai melakukan
pengamatan atas keaktifan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran serta
kemampuan mengajar penulis. Hasil pengamatan siswa didukung juga oleh hasil LKS
serta hasil evaluasi siswa diakhir pertemuuan siklus II.
d. Refleksi
siklus kedua
Berdasarkan hasil data pengamatan pada proses perbaikan
pembelajaran pada tindakan pembelajaran siklus II pertemuan I dan II dapat
direfleksi ternyata motivasi dan hasil belajar siswa meningkat 7 orang siswa
atau 88%
yang mencapai tingkat ketuntasan dan hanya 1 orang siswa atau 12% yang
tidak mencapai ketuntasan tetapi nilai nya meningkat, hal ini disebabkan penulis
sudah menggunakan media pembelajaran yaitu alat peraga.
B.
Pembahasan dari setiap Siklus
1.
Siklus I
Dilihat
dari tabel proses pelaksanan pembelajaran data prasiklus siswa telah mendapatkan
nilai dengan baik 2 orang atau 25%,
nilai dengan kategori kurang 6 orang atau 75%, sedangkan untuk kategori
istimewa, baik sekali, cukup tidak ada seorang siswa. Hasil tindakan pada
siklus I siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori istimewa 2 orang atau 25%,
siswa yang mendapat nilai dengan kategori baik sekali 3 orang atau 38%, siswa
yang mendapat nilai cukup 1 orang atau 13%, siswa yang mendapat nilai dengan
kategori kurang 2 orang atau 25%. Sedangkan untuk kategori baik tidak ada siswa
yang memperolehnya, peningkatan yang telah ditunjukkan pada perbaikan
pembelajaran siklus ini belum memuaskan penulis, oleh sebab itu penulis
melanjutkan kesiklus II.
2. Siklus
II
Tindakan
pada perbaikan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan dikarena hasil dari perbaikan
pembelajaran siklus I karena ada beberapa siswa belum mencapai hasil belajar
yang memuaskan. Proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran tindakan siklus II
ini ditunjukan hasil yang sangat meningkat walaupun ada 1 orang siswa yang
tidak mencapai KKM, siswa yang mendapat nilai kategori istimewa 5 orang atau 63%,
kategori baik sekali 2 orang atau 25% dan kategori cukup 1 orang atau 13%. Pada
pelaksanaan siklus ke II ini tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai
kategori kurang hanya ada kategori cukup yaitu sebanyak 1 orang siswa atau 13%.
Dengan demikian dapat penulis simpulkan tindakan perbaikan yang dilakukan
penulis dengan penggunaan alat peraga terbuktitelah mengalami peningkatkan
hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika. Dari pembahasan
siklus I dan II dapat dinyatakan hasil belajar siswa meningkat dikarenakan
menggunakan media pembelajaran. Hasil belajar juga merupakan tolak ukur yang
digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa dalam mengetahui memahami
suatu mata pelajaran. Selain itu juga dari paparan teori para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur atau patokan tingkat
keberhasilan siswa, atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah pengertian
dan pemahaman seseorang tentang sesuatu (secara ilmiah) pastilah didapatkan
melalui belajar dengan ulet dan sungguh – sungguh.
Adapun
data – data yang diperoleh pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari
table distribusi frekuensi ketuntasan siswa kelas V dari prasiklus, silkus I
dan siklus II adalah :
Simpulan
dan Saran
Tindak Lanjut
A.
Simpulan
Dengan telah selesainya kegiatan
perbaikan ini, berdasarkan tahap pelaksanaan mulai dari Siklus I (pertama)
sampai dengan Siklus II (kedua). Penulis menarik suatu kesimpulan :
1. Pada
pelaksanaan prasiklus hasil belajar siswa diperoleh data awal hanya 2 orang
siswa atau 25% yang mencapai tingkat ketuntasan, dan 6 orang siswa atau 75%
yang tidak tercapai tingkat ketuntasan.
2. Setelah melaksanakan Siklus I
(pertama) hasil nilai yang diperoleh adalah rata-rata 72,5dengan persentase
ketuntasan 63%. Hal ini belum maksimal, siswa belum terkonsentarsi dengan baik,
sehingga masih banyak siswa yang kurang mendengar penjelasan guru.
3. Siklus II (kedua) mengalami
peningkatan hasil belajar yang sangat baik ini terlihat dari hasil nilai yang
diperoleh siswa rata-rata 90, dengan persentase ketuntasan 88%, sehingga
kenaikan ini sangat baik, nilai ini didapatkan karena siswa sudah bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar.
4. Penggunaan perangkat pembelajaran
dapat ditingkatkan melalui penerapan alat peraga yang optimal dapat memberikan
rangsangan kreatifitas siswa, sehingga suasana kelas konduktif, maka terciplah
suasana Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).
B.
Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan yang didapat,
maka dapat dinyatakan bahwa penerapan penggunaan media pembelajaran alat peraga
tentang sifat-sifat bagun ruang sederhana pada pelajaran Matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja, maka penulis
memiliki beberapa saran tindak lanjut, yaitu berupa :
1. Pemilihan
dan penggunaan alat peraga yang sesuai berkontribusi positif dalam perbaikan
pembelajaran, karena itu disarankan kepada guru agar senantiasa untuk melakukan
perbaikan setiap pembelajaran, misalnya : pemilihan alat peraga dan media
pembelajaran yang sesuai dan tepat.
2. Disarankan
berupaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran dan peningkatan pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3. Untuk
lebih meningkatkan penguasaan tuntutan guru yang profesional, perlu dilakukan
penyegaran melalui Kelompok kerja Guru (KKG) dalam upaya berbagi pendapat dan
tukar pengalam.
Daftar
Pustaka
Hollands,
Roy. ( 1995 ). Kamus Matematika.
Jakarta : Erlangga
Suherman
Eman dan Winata Putra. ( 2001 ). Strategi
Belajar mengajar.Jakarta : Dekdikbud.
Tim
Penyusun KBBI. ( 2007 ). Kamus Besar
Bahasa Indonesia ( edisi ketiga ) . Jakarta : Balai Pustaka.
Soeparno.
( 1987 ). Alat Peraga Pendidikan.
Jakarta : CV. Karya Mandiri.
Hamalik
Oemar. ( 1982 ). Media Pendidikan.
Bandung : Alumni