MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA MATERI PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA KELAS IV SDN 009 TANJUNG BARU

BY: FAHRIADI




PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran PKN SD merupakan pembelajaran yang menekankan pada kesesuaian dan keperluan saat ini, serta diharapkan dapat memenuhi tantangan dan keadaan yang dinamis di masa mendatang.
Sebagai pengetahuan, pembelajaran PKN mempunyai muatan pandangan dan wawasan kedepan yang luas, mempunyai bahasa analisis tentang berbagai kesulitan yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya, serta mempunyai materi PKN untuk memperkuat bekal pengetahuan PKN yang dimiliki. Pembelajaran PKN bertujuan untuk mengembangkan pendidikan demokrasi dalam berorganisasi yakni :
1.    Mengembangkan kecerdasan warga negara,
2.    Membina tanggung jawab warga negara,
3.    Mendorong partisipasi warga negara.
Dari tujuan pembelajaran di atas, penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran PKN membentuk warga negara yang demokrasi, namun sayangnya kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kurangnya minat siswa untuk belajar PKN. Akibat pembelajaran yang disajikan guru kurang menarik siswa sehingga PKN menjadi pelajaran yang kurang disenangi.
Penyajian guru dalam penyampaian materi pelajaran yang kurang menarik merupakan salah satu penyebab rendahnya minat belajar anak. Guru yang semestinya mempunyai banyak cara dalam penyampaian materi untuk menimbulkan daya tarik terhadap anak, namun terkadang hanya mencatat saja di papan tulis lalu menjelaskan sedikit. Hal ini akan menimbulkan kebosanan pada anak dan dapat menimbulkan kemalasan.
Hal lain yang juga menjadi penyebab rendahknya semangat anak dalam belajar adalah siswa kurang termotivasi dalam belajar, padahal ini bisa dilakukan oleh seorang guru di awal membuka pelajaran. Seperti yang diungkapka oleh A. Tabrani (1993: 3) mengatakan bahwa belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyera informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil yang lebih baik.
Suasana belajar yang tidak terkontrol dalam kata lain ruangan belajar yang tidak kondusif juga menjadi penyebab hilangnya minat belajar anak, hal ini adalah karena disebabkan ruang belajar yang menjadi tidak tenang, sehingga anak tidak mengerti apa yang disampaikan guru.
Penggunaan media yang tidak tepat dilakukan guru juga merupakan penyebab terbaginya perhatian anak disaat guru menyampaikan pembelajaran. Penggunaan media alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar perlu dilandasi dengan pikiran yang sistematis agar media atau alat peraga berperan dalam belajar mengajar terpadu dengan proses belajar lainnya. Fungsi alat peraga bagi guru adalah sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. (Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 1992/2000).
Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran PKN membuat mereka berpikir bahwa pelajaran ini tidak perlu mereka pelajari serta pelajaran ini membosankan. Bahkan sebagian besar siswa kelas IV SD 009 Tanjung Baru tidak menyukai pelajaran ini. Hal ini dialami penulis sebagai guru kelas IV. Dimana sebgaian siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran dari awal belajar yang diperoleh saat penelitian mengjar PKN di kelas IV hanya 5 orang dari siswa berhasil mendapat nilai 70 sebagai KKM yang ditetapkan sekolah, yakni 38,8 % saja, sementara siswa yang tak berhasil yakni 61,1 % dalam materi mengenal lembaga-lembaga pemerintahan kabupaten/kota.                                                         
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta yang terjadi dalam proses pembelajaran PKN, maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ditemukan, antara lain:
a.       Siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran,
b.      Semangat siswa yang rendah dan tidak termotivasi,
c.       Penguasaan kelas tidak terkontrol sehingga siswa tidak mengerti apa yang disampaikan guru,
d.      Guru tidak menyiapkan media atau alat peraga yang semestinya menunjang materi pembelajaran,
e.       Sarana buku sebagai penunjang untuk belajar tidak punya,
f.       Siswa cendrung tidak mau bertanya dan pasif.
2.      Analisa Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah, maka penulis melakukan analisa terhadap permasalahan, antar lain :
a.       Guru tidak menguasai metode mengajar, hanya menerapkan metode ceramah saja, guru tidak menggunakan alat peraga berupa denah
b.      Guru tidak membuat perencanaan skenario pembelajaran sehingga materi ajar tidak dikuasai
c.       Guru kurang memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan kurang memberikan motivasi
d.      Kesempatan untuk belajar dirumah tidak ada karena siswa lebih banyak bermain.       
3.      Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk mencoba memcahkan permasalah dalam proses pembelajaran pada pelajaran PKN, penulis terlebih dahulu memperioritaskan perhatian terhadap motivasi dan semangat anak yang rendah dengan melakukan pembelajaran yang lebih menarik dan berpariasi. Penulis mencari alternatif yang mungkin dapat digunakan dan memberi kemudahan bagi siswa menerima dan mencerna materi pelajaran. Untuk memotifasi siswa itu, antara lain dalam melasanakan tugas seharusnya guru :
a.       Memilih beberapa metode yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar.
b.      Menggunakan alat peraga yang sesuai pembelajaran
c.       Menciptakan suasana belajar yang menarik
d.      Menciptakan media belajar dan mencari ide baru untuk memotivasi siswa
e.       Kuasai materi sebelum mengajar

B.     Perumusan Masalah
Bagaimanakan meningkatkan hasil belajar PKN melalui media demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru ?

C.    Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sasaran utama yang diharapkan dalam perbaikkan pembelajaran ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1.      Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran dalam mengimplementasikan metode deomontrasi pada pembelajaran PKN topik lembaga-lembaga pemerintahan kabupaten/kota di kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru.
2.      Mendeskripsikan dampak hasil pembelajaran dengan penerapan metode demontrasi dalam mengenal lembaga-lembaga pemerintahan kabupaten/ kota pada pelajaran PKN Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru.

D.    Manfaat Penelitian Perbaikkan Pembelajaran
Dilaksanakannya kegiatan laporan perbaikan pembelajaran diharapkan dapat memberi manfaat atau kontribusi kepada :
1.      Bagi Siswa
Agar lebih termotivasi dan bersemangan dalam belajar sehingga intinya akan berhasil
2.      Bagi Guru
Agar dapat memecahkan permasalah secara terencana dan sistimatis dari kelemahan-kelemahan di lapangan dan mau belajar dari kesalahan sebelumnya serta dapat mengusasi materi pembelajaran dengan lebih baik.
3.      Bagi Sekolah
Dalam hal peyediaan media-media pembelajaran yang mendukung dan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pembinaan guru-guru agar dapat mengembangkan profesional dirinya sebagai pendidik.

4.      Intansi Pendidikan
Agar dapat dijadikan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran, yang menjadi tolak ukur demi kemajuan pendidikan dimasa mendatang.
5.      Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam menindak lanjuti penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas.

KAJIAN PUSTAKA
A.    Hasil Belajar
1.      Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas, tingkah laku, peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kemampuan dan lain-lain.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2008) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental tersebuh terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, efektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
a.       Faktor Internal
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Ø  Faktor Biologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmaniah yang perlu diperhatikan pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir, kondisi fisik normal itu terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh, kedua kondisi kesehatan fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajaran.
Ø  Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi : Segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan hasil faktor psikologis meliputi : hal-hal intelegasi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang.
b.      Faktor Eksternal
Ø Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah/keluarga ini merupakan pertama dan utama pula dalam menentukan belajar seseorang, suasana lingkungan rumah yang cukup tenang adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.
Ø Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal ini saling mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sekolah mencakup meotde mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajar waktu, sekolah, tata tertib/disiplin.
Ø Faktor Lingkungan Masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa, karena keberadaannya dalam masyarakat lingkungan yang di dapat menunjang keberhasilan belajar, diantaranya : Lembaga pendidikan non formal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes dan pengajian remaja.


B.     Metode
1.      Pengertian Metode
Menurut Winataputra (2005) metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menuju pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
2.      Jenis-jenis Metode
Ada beberapa metode pembelajaran yang kita kenal, yaitu :
Ø  Metode Demontrasi,
Ø  Metode Diskusi,
Ø  Metode Tanya Jawab,
Ø  Metode Latihan.
3.      Manfaat Metode
            Dengan adanya metode dapat digunakan dalam transaksi pembelajaran terhadap setiap jenis metode, seseorang guru dapat mengguakan secara tepatdan produktif, maka dituntut memahami pengertian tentang metode itu secara mendalam sehingga mampu menunjuk secara rinci dan tegas.
4.      Metode Demontrasi
Metode Demontrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk menjelaskan suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada peserta didik. Metode demontrasi merupakan praktek yang diperagakan oleh guru kepada peserta didik.
Berdasarkan tujuan demontrasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a.       Demontrasi proses yaitu metode yang mengajak peserta didik memahami langkah suatu proses,
b.      Demontrasi hasil belajar yaitu metode untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil sebuah proses.
Seorang guru yang melaksanakan metode demontrasi haru melakukan hal-hal-hal sebagai berikut :
Ø  Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan kegiatan tersebut,
Ø  Menjawab pertanyaan peserta didik sehubungan dengan aktivitas yang berlangsung,
Ø  Menjelaskan hal-hal yang kurang dipahami oleh peserta didik,
Ø  Membawa peserta didik menyimpukan dan mengevaluasi hasilnya.
a.       Kelebihan Metode Demontrasi
Ø  Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda atau suatu kegiatan percobaan,
Ø  Memudahkan berbagai jenis penjelasan,
Ø  Kesalahann-kesalahan terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkrit dengan menghadirkan objek sebenarnya.
b.      Kelemahan Metode Demontrasi
Ø  Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan,
Ø  Tidak semua permasalahan dapat dipertunjukkan,
Ø  Memerlukan perlengkapan khusus yang bahkan kadang sulit ditimbulkan,
Ø  Memerlukan banyak waktu,
Ø  Memerlukan kesabaran dan ketelatenan.
Strategi Belajar Mengajar (Winataputra 2005)

C.    Hubungan Metode dengan Prestasi Belajar
Tingkahlaku dan prestasi belajar siswa yang mungkin dicapai melalui penggunaan metode pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran mempunyai potensi yang khas untuk mencapai tujuan pembelajaran dan karena tujuan pembelajaran itu bersifat majemuk. Untuk mencapai tujuan pembelajaran berupa keterampilan-keterampilan metode yang cocok untuk pembelajaran ini adalah metode demontrasi yang lama-kelamaan menjadi mendidik,observasi dan kerja kelompok. Sejalan dengan pola pikir diatas setiap praktis pembelajar di sekolah memilih metode pembelajaran tertentu yang hendaknya menyadari jenis tujuan tersebut. Setiap metode pembelajaran mempunyai potensi yang khas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya prestasi belajar akan semakin meningkat.

D.    Media
1.      Pengertian Media
Dalam proses pembelajaran menurut para ahli, media dapat diartikan sebagai berikut:
a.       Menurut Sadiman (1990:19)
Yang menyatakan bahwa media adalah perangkat lunak (software) media pertama atau lambang atau simbol berisi atau informasi yang biasanya disajikan dengan menggunakan media. Kedau sebagai perangkat kerasnya (hardware) yakni sebagai sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terudang pada media tersebut.
b.      Menurut Onang (1994:11-16)
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap : yakni secara primer dan sekunder.
Secara primer : proses penayampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Secara sekunder : proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat sebagai media seperti surat, telepon, surat kabar dan majalah.
Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima (siswa). Pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa diperlukan saran penyalur atau media.

2.      Manfaat Media Pembelajaran
Sadiman (1990:189) memabgi media pembelajaran pada dua pola, yakni :
Pemanfaatan media dalam situasi belajar mengajar di dalam kelas atau ruang (seperti auditorium) dan pemanfaatan media di luar kelas. Dalam konteks pemanfaatannya di dalam kelas, kehadirannya dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut. Oleh karena itu guru hendaknya memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan media ke dalam rencana pembelajaran meliputi : tujuan, media, strategi dan juga waktu yang tersedia.
Menurut Sadiman (1990) ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran di kelas, yaitu :
a.       Persiapan Guru
Pada langkah ini guru menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui media pembelajaran. Sehubungan dengan pembelajaran (materi) yang akan dijelaskan berikut dengan strategi-strategi penyampaiannya.
b.      Persiapan Kelas
Pada langkah ini bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga mempersiapkan siswa dari sisi tugas, misalnya agar dapat mengikuti, mencatat, menganalisis, mengertik dan lain-lain.
c.       Penyajian Media
Pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya.
d.      Langkah Lanjutan dan Aplikasi
Sudah pernyajian perlu ada kegiatan pelajar sebagai tindak lanjutnya, misalnya diskusi, laporan dan tugas lain.

3.      Peranan Media dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajar agar tidak tercipta suasana yang membosankan guru dapat melakukan kegiatan berkelompok, misalnya : bentuk permainan pertandingan antar kelompok dan dapat juga menggunakan metode mengajar bervariasi, misalnya demontrasi, bermain peran demontrasi, tanya jawab dan pemberian tugas dan latihan serta menggunakan media yang tepat. Fungsi utama dari setiap kegiatan adalah mendidik karena memberikan pengaruh pendidik dalam arti sempit media berfungsi mendidik anak-anak disekolah, sebagai media pendidik, bukan saja berguna sabagai alat bantu belajar bagi siswa dan memberikan pengalaman pendidik bermakna bagi siswa.
Menurut Donald. D. Hebb (Aminuddin Rasyad 2003:93) manfaat pengajaran adalah :
a.       Usaha Guru untuk membangikitkan motivasi siswanya,
b.      Mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sabar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
c.       Memudahkan siswa menerima dan memahami isi pelajaran melalui media.

E.     Hubungan Media dan Hasil Belajar
Untuk mengetahui sejauhmana proses belajar mengajar mencapai tujuan yang diharapkan, maka perlu diadakan tes hasil belajar. Menurut pendapat Winataputra dan Rosita (1997: 191) tes belajar adalah suatu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan seseorang dalam suatu proses belajar mengajar dan untuk menentukan keberhasilan suatu program pendidikan.
Adapun dasar-dasar penyusunan tes hasil belajar adalah sebagai berikut:
1.      Tes hasil belajar harus dapat mengukur semua bagian yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan instruksional yang tercantum dalam kurikulum yang berlaku.
2.      Tes hasil belajar disusun demikianrupa sehingga benar-benar mewakili bahan-bahan yang telah dipelajari.
3.      Bentuk pertanyaan tes hasil belajar hendaknya disesuai dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan.
4.      Tes hasil belajar hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

12
A. Tabrani (1993: 3) mengatakan belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan terutama jika diinginkan hasil yang lebih baik.
Dari ungkapan para ahli di atas jelaslah bahwa media mempunyai peran sangat penting dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa akan terangsang terhadap suatu hal yang menyangkut pemahaman materi yang diajarkan, sehingga daya ingat siswa lebih lama. Perhatian siswa akan lebih terfokus pada media yang ditampilkan sehingga guru lebih mudah untuk menguasai ruangan. Pada akhirnya hasil belajar siswa meningkat dan hasil akhir proses pembelajaran sesuai harapan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.


PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.    Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN 009 Tanjung Baru dengan Jumlah Siswa sebanyak 13 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan yang rata-rata memiliki kemampuan sedang dan tingkat ekonomi orang tua menengah sedang. Perbaikan pembelajaran ini dimulai tanggal 30 Sepetember 2013.
Jadwal perbaikan pembelajaran PKN Kelas IV SDN 009 Tanjung Baru
1.    Senin jam ke 1-2 tanggal 30 September 2013, Siklus I pertemuan 1
2.    Selasa jam ke 1-2 tanggal 1 Okteober 2013 Siklus I pertemuan 2
3.    Senin jam ke 1-2 tanggal 7 Oktober 2013, Siklus II pertemuan 1
4.    Selasa jam ke 1-2 tanggal 8 Oktober 2013, Siklus II pertemuan 2

B.       Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki diri sebagai guru di dalam kinerjanya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan model pembelajaran peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN dengan mengunakan media gambar dan metode demontrasi di kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru.
Siklus 1
1.    Rencana
Perbaikan pembelajara PKN Siklus 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 30 September dan 1 Oktober 2013 dengan jumlah siswa 13 orang, yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
2.    Pelaksanaan
Setelah di diskusikan dengan supervisor 2 tentang masalah yang dihadapi mata pelajaran PKN, maka langkah-langkah yang akan dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pembelajaran adalah :
-       Guru memotivasi siswa agar semangar belajar,
-       Siswa diajar untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan mendengarkan dan menjawab penjelasan dalam petanyaan guru,
-       Siswa diminta mengomentari atau menanggapi media gambar yang ditampilkan,
-       Guru membimbing siswa mendemontrasi,
-       Bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan,
-       Memberiakan latihan untuk meningkatkan pemahaman materi terhadap siswa.
3.    Pengamatan
Selama meneliti melaksanakan praktek perbaikan pembelajaran PKN diamati oleh Supervisor 2 dan penilai 1. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan lembaran penilaian.
4.    Refleksi
Setelah dilaksanakannya perbaikan pembelajaran siklus 1 tersebut, akan tampak hasil yang didapat siswa. Apabila hasilnya 75 % di atas rentang nilai 70-80 berarti tuntas, artinya kegiatan perbaikan berhasil. Apabila hasil yang dicapai siswa dibawah 75% rentang nilai berarti perbaikan pembelajaran gagal.
Dengan cara mencatat, mengevaluasi, menganalisis hasil pembelajaran serta kelemahan yang terdapat di silus 1 maka dilakukan perbaikan pada siklus II.

Siklus II
1.    Rencana
Perbaikan pembelajaran PKN siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2013 (tercantum pada lembar pengesahan) perbaikan pembelajaran siklus II ini dilakukan karena penguasaan materi PKN di kelas IV SDN 009 Tanjung Baru belum memuaskan.
2.    Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKN siklus II ini dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan materi pokok pemerintahan kabupaten atau kota.
Adapun langkah-langkah yang ditempuhh adalah :
-       Memotivasi siswa dalam mengawali pembelajaran,
-       Melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah dibahas,
-       Siswa di minta menanggapi media gambar yang ditampilkan,
-       Memberikan pemahaman dengan mengaitkan hal-hal yang mudah dipahami siswa,
-       Memberikan lembar LKS untuk meningkatkan pemahaman.
3.    Pengamatan
Dalam perbaikan pembelajaran PKN siklus II ini diamati dan diperhatikan oleh Penilai 1 dan Supervisor 2
4.    Refleksi
Setelah dianalisa data dari perbaikan pembelajaran siklus II dapat disimpulkan bahwa alat peraga, LKS dan Metode Demontrasi dapat meningkatkan penguasaan materi PKN, terbukti nilai yang dicapai siswa melebihi target 70-80 berarti perbaikan pembelajaran berhasil.
C.      Teknik Analisa Data
Analisa data dapat dilakukan pada teknik kualitatif maupun kuntitatif, tergantung pada sisi mana peneliti memakainya.
Teknik Kualitatif adalah aktivitas intersive yang memerlukan pengertian yang mendalam, kecerdikan dan kreatifitas, kepakaan, konseptual dan pekerjaan berat. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh dan kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data.
Teknik Kuantitatif adalah merupakan suatu penelitian yang analisanya secara umum memakai analisis statistik. Penelitian kuantitatif dikembangkan oleh pengamat positivisme. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan pengukur terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus, penelitian kualitatif  bermuara pada survey.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Dskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan dan hasil belajar evaluasi yang diperoleh siswa pada data awal maka penulis mendeskripsikan hasil prasiklus sebagai berikut:
1.      Pra Siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru Kecamatan Tanah Merah, diawali dengan pembelajaran secara konvensional. Pembelajaran satu arah yang berpusat pada aktivitas guru saja. Siswa hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru, mencatat apa yang diperintahkan guru, kemudian mengerjakan soal-soal pada akhir pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang demikian, hasil evaluasi siswa sangat mengecewakan nilai rata-rata kelas diperoleh 57,30 dengan ketuntasan belajar 38,46 %.
Data awal hasil belajar ketuntasan siswa hanya 5 siswa atau 38,46 % dan tidak tuntas 8 siswa atau 61,53 % sedangkan jumlah nilai siswa 745 dengan rata-rata kelas 57,30 dengan kategori tidak tuntas.

Tabel : 4.1
Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru
Mata Pelajaran PKN Prasiklus

No
Interval Kelas
Keterangan
Prasiklus
Jumlah Siswa
%
1
90 – 100
Amat Baik
-
-
2
80 – 89
Baik
3
23,07 %
3
70 – 79
Lebih dari cukup
2
16,66 %
4
60 – 69
Cukup
2
16,66 %
5
51 – 59
Kurang
1
7,69 %
6
0 – 50
Kurang Sekali
5
38,46 %
Jumlah
13
100 %


Tabel : 4.2
Lembar Kegiatan Perbaikan Pembelajaran
No
Perilaku Guru Yang Diobservasi
Kemunculan
Komentar
Ada
Tidak Ada
1
Menyusun rencana perbaikan

Baik
2
Memotivasi siswa

Kurang Baik
3
Melakukan apersepsi

Kurang Baik
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kurang Baik
5
Mengelola Kelas

Baik
6
Menggunakan media

Kurang Baik
7
Efisiensi pembelajaran

Kurang Baik
8
Memberi kesempatan siswa bertanya

Baik
9
Memberi penghargaan kepada siswa

Baik
10
Memandu siswa merangkum materi

Baik
11
Memberika evaluasi kepada siswa

Baik

Keterangan:
Penilaian kuantitatif sebanyak kategori seperti di bawah ini:
1)      Sangat tidak baik
2)      Kurang baik
3)      Sedang
4)      Baik
5)      Baik Sekali

2.      Siklus 1
a. Rencana
Dalam pelaksanaan penulis mempersiapkan :
-          Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas IV SDN 009 Tanjung Baru.
-          Rencana perbaikan pembelajaran berkait dengan materi yang disampaikan.
-          Mempersiapkan dan menyusun langkah-langkah pembelajaran dan media yang digunakan berupa gambar.
-          Menentukan supervisor.
-          Mempersiapkan perangkat pembelajaran:
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), alat-alat evaluasi.
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan hari senin 30 september 2013 yang diikuti oleh 13 siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki 3 orang perempuan.
1.      Kegiatan awal (10 menit)
-          Menkondisikan kelas.
-          Mengabsen siswa.
-          Menanyakan kepada siswa, apakah pengertian Kabupaten/Kota.
2.      Kegiatan Inti (45 menit)
-          Guru mencatat hak dan keajiban pemerintahan kabupaten/kota.
-          Guru menjelaskan tentang hak dan kewajiban pemerintahan kabupaten/kota.
-          Siswa diminta untuk membaca, memahami dan menyimpulkan sistematika pengangkatan kepala daerah yang terdapat di buku.
-          Guru memberikan pujian kepada siswa.
-          Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
3.      Kegiatan Penutup (15 menit)
-          Guru dan siswa membuat rangkuman.
-          Memberikan tugas.
-          Guru memberikan penguatan.

b. Pengamatan
              Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, supervisor yang telah ditunjuk membantu penulis melakukan pengamatan atas keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan siswa juga didukung oleh hasil evaluasi siswa diakhir siklus.
              Dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat dilihat dari data evaluasi pembelajaran siswa pada lampiran.    

Tabel : 4.3
Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru
Mata Pelajaran PKN Siklus 1

No
Interval Kelas
Keterangan
Siklus I
Jumlah Siswa
%
1
90 – 100
Amat Baik
3
23,07 %
2
80 – 89
Baik
4
30,76 %
3
70 – 79
Lebih dari cukup
2
15,38 %
4
60 – 69
Cukup
2
15,38 %
5
51 – 59
Kurang
2
15,38 %
6
0 – 50
Kurang Sekali
-
-
Jumlah
13
100 %
  

Tabel : 4.4
Lembar Kegiatan Perbaikan Pembelajaran
No
Perilaku Guru Yang Diobservasi
Kemunculan
Komentar
Ada
Tidak Ada
1
Menyusun rencana perbaikan

Baik
2
Memotivasi siswa

Baik
3
Melakukan apersepsi

Baik
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kurang Baik
5
Mengelola Kelas

Kurang Baik
6
Menggunakan media

Baik
7
Efisiensi pembelajaran

Baik
8
Memberi kesempatan siswa bertanya

Baik
9
Memberi penghargaan kepada siswa

Kurang Baik
10
Memandu siswa merangkum materi

Baik
11
Memberika evaluasi kepada siswa

Baik

Keterangan:
Penilaian kuantitatif sebanyak kategori seperti di bawah ini:
1)      Sangat tidak baik
2)      Kurang baik
3)      Sedang
4)      Baik
5)      Baik Sekali

3.      Siklu II
a.       Perencanaan
-          Rencana perbaikan pembelajaran berkaitan dengan materi yang disampaikan.
-          Mempersiapkan dan langkah-langkah pembelajaran dan media yang digunakan untuk.
-          Mempersiapkan lembaran pengamatan.
-          Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat-alat evaluasi, buku pedoman.
b.      Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan senin 07 Oktober 2013 yang diikuti oleh 13 siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
1.      Kegiatan Awal (15 menit)
-          Absensi dan memotivasi siswa.
-          Melakukan Tanya jawab.
-          Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.      Kegiatan Inti (40 menit)
-          Siswa diminta membacakan unsur-unsur pemerintahan di  depan kelas.
-          Siswa menyimak penjelasan tugas-tugas unsure pemerintahan kabupaten/kota.
-          Siswa membuat rangkuman terhadap materi yang telah selesai dengan bimbingan guru.
-          Guru memberikan tugas LKS.
3.  Kegiatan Penutup (15 menit)
-          Guru menanyakan kembali materi yang telah dibahas.
-          Guru memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan.

c.       Pengamatan
   Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, supervisor kenmbali mengamati respon dan umpan balik yang diberikan siswa selama proses pembelajaran.
Dalam obsevasi pengamat juga mencatat perubahan yang terjadi dari siklus I.
Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran dan hasil tes yang diberikan.
Dari pelaksanaan pada pembelajaran siklus II, dapat dilihat dari data evaluasi pembelajaran siswa pada lampiran.

Tabel : 4.5
Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru
Mata Pelajaran PKN Siklus II

No
Interval Kelas
Keterangan
Siklus II
Jumlah Siswa
%
1
90 – 100
Amat Baik
10
76, 93 %
2
80 – 89
Baik
3
23, 07 %
3
70 – 79
Lebih dari cukup
-
-
4
60 – 69
Cukup
-
-
5
51 – 59
Kurang
-
-
6
0 – 50
Kurang Sekali
-
-
Jumlah
13
100 %

Hasil pengamatan
Untuk hasil pengamatan siswa pada siklus II ini masing-masing siklus terdapat peningkatan aktifitas dan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel : 4.6
Pengamatan Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru
Mata Pelajaran PKN Siklus I dan II

No
Aspek Penilaian
Siklus I
Siklus II
Jumlah Siswa
%
Jumlah Siswa
%
1
Kemampuan menyebuatkan lembaga-lembaga Negara
6
46,15 %
13
100 %
2
Siswa mengajukan pertanyaan
4
30,76 %
9
69,23 %
3
Siswa yang menunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan
7
53,84 %
11
84,61 %
4
Perhatian pada pelajaran
9
69,23 %
13
100 %
5
Siswa yang berhasil mengerjakan soal pada batas waktu yang diberikan
8
61,53 %
10
76,92 %
Tabel : 4.7
Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Tanjung Baru
Mata Pelajaran PKN Prasiklus, Siklus I, Siklus II

No
Interval Kelas
Keterangan
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Jumlah Siswa
%
Jumlah Siswa
%
Jumlah Siswa
%
1
90 – 100
Amat Baik
-
-
3
23,07
10
76,93
2
80 – 89
Baik
3
32,07
4
30,76
3
23,07
3
70 – 79
Lebih dari cukup
2
16,66
2
15,38
-
-
4
60 – 69
Cukup
2
16,66
2
15,38
-
-
5
51 – 59
Kurang
1
7,69
2
15,38
-
-
6
0 – 50
Kurang Sekali
5
38,46
-
-
-
-
Jumlah
13
100
13
100
13
100

B.     Pembahasan Hasil Penelitian
Siklus I
Pada Prasiklus, aktivtas siswa dan hasil belajar siswa sebelum perbaikan memperoleh hasil sangat rendah dengan rata-rata nilai 57,30 dan ketuntasan hanya 38,46 %. Atas hasil tersebut peneliti melakukan upaya perbaikan dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran PKN materi Pemerintahan Kabupaten/Kota.
Pada Siklus I pertemuan pertama terjadi peningkatan nilai rata-rata 76,53 dengan persentase ketuntasan 61,53 %. Menurut teori ahli yang terdapat pada Bab II yang dikemukakan oleh Donald. D. Hebb (Aminuddin Rasyad, 2003: 93) manfaat media pengajaran adalah “usaha guru untuk membangkitkan motivasi siswanya dan menggerakkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran”.
Dari hasil pengamatan aktifitas siswa juga sudah mengalami perubahan, pada Siklus I pertemuan pertama dan kedua mengalami kenaikan hingga Siklus II walaupun prestasi belajar siswa belum tercapai sesuai harapan, namun perubahan menuju perbaikan sudah terbukti. Untuk mencapai hasil yang optimal peneliti melakukan tindakan perbaikan Siklus II.

Siklus II
Pada hasil perbaikan Siklus II dengan melakukan perbaikan pada penggunaan media gambar serta mengubah pola mengajar dengan menjadi siswa lebih aktif akhirnya menunjukkan hasil sesuai dengan harapan. Pada Siklus I nilai rata-rata 76,53 dengan presentase ketuntasan 61,53 %, meningkat dari hasil pembelajaran pada Siklus II ini membuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata menjadi 93,07 dengan persentase ketuntasan 100 % ini berarti penelitian tindakan kelas ini berakhir dengan hasil pembelajaran tuntas.

SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A.    Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran di SD Negeri 009 Tanjung Baru dalam mata pelajaran PKN yang dilaksanakan II siklus dengan menggunakan media gambar dan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.
Ditarik beberapa simpulan yaitu:
1.      Menggunakan alat peraga dan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar, menimbulkan daya tarik siswa terhadap materi, sehingga siswa lebih mudah menguasai pelajaran.
2.      Menggunakan alat peraga dan metode demonstrasi akan lebih memudahkan guru dalam penyampaian materi.
3.      Meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 009 Tanjung Baru dengan menggunakan alat peraga dan metode demonstrasi.

B.     Saran Serta Tindak Lanjut
Dari simpulan hasil penelitian di atas, diajukan saran tindak lanjut antara lain:
1.      Penggunaan media gambar dapat dijadikan alternatif dari berbagai variasi media pembelajaran pada pelajaran PKN.
2.      Sebelum menggunakan media terlebih dahulu membuat perencanaan yang dideskripsikan secara jelas langkah-langkah yang harus dilakukan guru dan siswa, agar pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
3.      Guru hendaknya tepat memilih media gambar yang menarik dan relevan dengan materi pembelajaran sehingga mampu menimbulkan semangat belajar siswa.
4.      Sebagai pihak yang strategis dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan pendidikan pada tingkat sekolah dasar, maka kepala sekolah hendaknya lebih memperhatikan sarana dan prasarana, motivasi dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para guru untuk dapat mengembangkan potensi dan kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran.

DAFTAR PUSAKA
Ari Kunto, Suharsimi. dkk (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Penertbit Bumi Aksara.

I.G.A.K Wardani, dkk (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional, (Tengerang Selatan). Penerbit Universitas Terbuka.

I.G.A.K Wardani, dkk (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.

Rusyan. A. Tabrani, (1993). Proses Belajar Mengajar yang Efektif Tingkat Pendidikan Dasar. Bandung. Bina Budaya.

Umar Arsyad, dkk (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD Kelas IV. Penerbit Erlangga.

Winataputra. S, Udin (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Universitas Terbuka


 
Themes by karil